Pemerintah Bongkar Rumus Jaga Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal II 2021. Dengan begitu, Indonesia resmi lepas dari masa resesi setelah pertumbuhan ekonomi minus empat kuartal selama masa pandemi Covid-19.
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal II 2021. Dengan begitu, Indonesia resmi lepas dari masa resesi setelah pertumbuhan ekonomi minus empat kuartal selama masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan capaian tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, pemerintah sudah bisa memetakan rumus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di saat kasus positif Covid-19 masih menyebar.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
"Sebenarnya kita punya potensi untuk segera bangkit. Secara fundamental kita juga menghadapi keadaan cukup baik, sepanjang Covid-19 dapat segera ditekan, diatasi, sehingga mobilitas bisa segera pulih," ujarnya dalam sebuah siaran video YouTube, Kamis (12/8).
Yustinus menyatakan, faktor terpenting pertumbuhan ekonomi saat ini ketika negara tidak lagi hanya bertumpu pada belanja pemerintah dengan berbagai stimulus yang diberikan, termasuk bantuan sosial (bansos). Menurut dia, hal ini terbukti di kuartal II 2021 ketika konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif. Lalu investasi sudah mulai tumbuh dan angka ekspor/impor juga cukup baik.
"Secara pesan ini harus ada pemerataan dari sumber pertumbuhan kita. Kalau kita lihat sebelumnya kan kita lihat bertumpu pada belanja pemerintah," imbuh Yustinus.
Disebutkan Yustinus, sinyal positif juga terlihat dari sisi sektoral, utamanya pada industri pengolahan yang kontribusinya tumbuh paling besar. Dia menilai, itu menunjukan korelasi positif antara mobilitas dan purchasing managers index yang sudah cukup baik di atas 53-54.
"Ini menunjukan sudah ekspansi dari sisi industri manufaktur atau pengolahan. Ini kita harapkan bisa dipertahankan dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan," ungkap dia.
Oleh karenanya, Yustinus berkesimpulan pemerintah sudah tahu rumus menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Dia pun menganggap arah pemerintah saat ini sudah tepat dengan melakukan pengetatan sosial dalam bentuk PPKM terlebih dahulu agar wabah Covid-19 betul-betul bisa tertangani.
"Dan yang paling penting adalah kesiapan kita, readiness untuk faskes dan alkes, sehingga kita bisa mengantisipasi apa yang terjadi ke depan di kuartal III dan kuartal IV," tegas Yustinus.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menteri Bahlil Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Beri Harapan Baru
VIDEO: Ibu Kota Baru Jadi Dibangun Atau Tidak
Meski ada Pelonggaran PPKM, Ekonomi Kuartal III Diprediksi Masih Terkontraksi
Airlangga Banggakan Pertumbuhan Ekonomi Sesuai Target Jokowi
Tanpa Pelonggaran PPKM, Ekonomi Diprediksi Tetap Tumbuh Positif
Dampak Ekonomi Indonesia Saat Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19