Pemerintah Jangan Hanya Fokus Hilirisasi, Industri Tekstil Butuh Perhatian
Tetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Head of Center of Industry Trade and Invesment Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho mengkritik kebijakan pemerintah yang lebih memilih fokus pada hirilisasi pertambangan dari pada mendukung industri tekstil yang juga bagian dari rantai hilir petrokimia.
"Tentu kita melihat bahwa arah kebijakan industri yang saat ini diberikan oleh atau dilakukan oleh pemerintah prioritas utamanya memang sebetulnya terkait dengan program hirilisasi," kata Andry dalam Diskusi Indef Industri Tekstil Menjerit, PHK Melejit, Kamis (8/8).
Andry menyoroti, meskipun hirilisasi pertambangan penting, namun industri tekstil seharusnya mendapatkan perhatian yang sama besar seperti hirilisasi pertambangan, mengingat kontribusinya terhadap ekonomi nasional
Tetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
"Padahal kita tahu bahwa tekstil kalau kita tarik ke belakang ini sebetulnya adalah bagian gitu ya dari hirilisasi di migas gitu jadi tekstil ini adalah produk hilirnya gitu jadi produk hilir dari petrokimia. Jadi harusnya pemerintah juga memberikan effort yang cukup besar juga dan tentunya tidak pandang bulu. Jangan memprioritaskan hanya sebatas hirilisasi pertambangan saja gitu, " papar Andry.
Kontribusi Industri Tekstil
Menurut Andry, industri pengolahan non-migas, termasuk tekstil, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), di mana sektor-sektor lain seperti makanan dan minuman, kimia farmasi, elektronik, dan alat angkutan, berkontribusi sekitar 12,3 persen terhadap GDP tahun 2023.
Di sisi lain, dirinya percaya industri logam dasar akan menggeser posisi tekstil sebagai kontributor kelima terbesar terhadap GDP pada tahun 2024.
"Saya yakin bahwa di tahun 2024 ini industri logam dasar ini akan menyusul tekstil dan pakaian jadi sebagai kontributor kelima industri terbesar terhadap GDP dan tekstil pada akhirnya akan turun kita bisa melihat bagaimana capaian-capaian pertumbuhan dari industri logam dasar ini gitu ya yang setiap tahun itu tumbuhnya cukup tinggi bahkan double digit," pungkas dia.