Pemerintah Kembali Realokasi Anggaran Rp31 Triliun untuk Tangani Covid-19
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, secara rinci refocusing dan realokasi akan diambil melalui anggaran belanja K/L sebesar Rp26 triliun dan TKDD (Transfer ke Daerah dan Dana Desa) sebesar Rp5 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk penanganan Covid-19.
Pemerintah kembali akan melakukan realokasi dan refocusing anggaran tahap III untuk mendukung pendanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp31 triliun. Hal ini sejalan dengan lonjakan kasus positif Covid-19 dan kebutuhan untuk penanganan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, secara rinci refocusing dan realokasi akan diambil melalui anggaran belanja K/L sebesar Rp26 triliun dan TKDD (Transfer ke Daerah dan Dana Desa) sebesar Rp5 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk penanganan Covid-19.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
"Kita sedang mengidentifikasi sekitar Rp26 triliun (dari belanja K/L) plus another Rp5 triliun dari TKDD," katanya dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, di Jakarta, Senin (12/7).
Bendahara Negara itu mengatakan, refocusing dan realokasi yang merupakan tahap ketiga ini dilakukan karena adanya ancaman Covid-19 varian Delta. Sehingga membutuhkan penanganan serius disertai dana yang cukup.
"Kami akan menyelesaikan dalam bulan-bulan ini tentu dengan melihat perkembangan Covid-19," ujarnya.
Dia menyamapaikan, sebelumnya pemerintah juga sudah pernah melakukan refocusing dan realokasi tahap pertama yakni pada Februari 2021 dari belanja K/L Rp59,1 triliun dan TKDD Rp15 triliun.
Kemudian refocusing dan realokasi tahap kedua dilakukan atas komponen tunjangan kinerja THR serta gaji ke-13 dalam belanja K/L sesuai PP Nomor 63 Tahun 2021 sebesar Rp12,1 triliun.
"Waktu itu kami diprotes karena mengambil tukin dan nyatanya memang dibutuhkan rakyat kita. Rp12,1 triliun kita ambil untuk (menangani) Covid-19,” tegasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani Target Defisit Anggaran Bisa Turun Jadi Rp939 Triliun di 2021
Pemerintah Jokowi Siapkan Skenario Perpanjang PPKM Darurat Hingga 6 Minggu
Sri Mulyani Target Realisasi Belanja Negara 2021 Capai Rp1.929,6 Triliun
Membongkar Peran APBN dalam Pelaksanaan PPKM Darurat
Rapat Paripurna, Interupsi Anggota DPR Diabaikan Puan Maharani dan Wakil Ketua