Pemerintah Koreksi Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Jadi Hanya 3,7 Persen
Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut tentu saja bisa terjadi dengan beberapa skenario dan daya ungkit. Pertama pemerintah sendiri masih optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 bisa sebesar 7 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 bakal berada di kisaran 3,7 - 4,5 persen. Proyeksi ini lebih rendah dari yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya yakni 4,3 -5,3 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita itu berada di antara 3,7 sampai dengan 4,5 persen. Nah itu tergantung dari pada kondisi penanganan daripada Covid-19," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (4/7).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut tentu saja bisa terjadi dengan beberapa skenario dan daya ungkit. Pertama pemerintah sendiri masih optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 bisa sebesar 7 persen.
"Itu masih bisa dicapai di Q2 karena memang PPKM darurat itu baru diberlakukan di akhir minggu di bulan Juni kemarin," jelas dia.
Sementara di kuartal III-2021 sendiri pemerintah melakukan revisi ke bawah pertumbuhan. Revisi dilakukan mengingat adanya pelaksanaan PPKM Darurat dan Mikro untuk di Jawa, luar Jawa dan Bali.
Namun pemerintah masih cukup optimis kuartal III-2021 karena ekspor masih menjadi andalan Indonesia. Berdasarkan catatan sampai dengan kemarin ekspor masih relatif stabil. Sementara pada Mei 2021 kemarin ekspor juga tercatat masih surplus USD10,06 miliar.
Harga Komoditas
Kemudian untuk harga-harga komoditas baik CPO, batu-bara, nikel dan aluminium juga diharapkan bisa pertahankan terus ekspornya. Kemudian belanja pemerintah juga diharapkan bisa terus dijaga konsistensinya.
"Oleh karena itu pemerintah diperkirakan di kuartal ketiga itu terjadi kontraksi tapi relatif masih positif mungkin angkanya antara 3,7 sampai 4 persen dan di akhir Kuartal keempat diharapkan penanganan Covid-19 bisa ditangani di awal," jelasnya.
"Dengan skenario tersebut maka pertumbuhan ekonomi kita itu berada di antara 3,7 sampai dengan 4,5 persen," pungkasnya.
(mdk/idr)