Pemerintah Lanjutkan Program BBM Satu Harga, Ditargetkan Capai 500 Titik di 2024
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga akan diperpanjang sampai 2024 sebanyak 330 titik lembaga penyalur resmi.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga akan diperpanjang sampai 2024 sebanyak 330 titik lembaga penyalur resmi.
Menurutnya, program BBM satu harga yang bertujuan untuk menciptakan rasa keadilan dengan memberikan harga BBM jenis solar subsidi dan premium penugasan tersebut di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) ini akan dilanjutkan hingga 2024.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan harga BBM mengalami kenaikan paling drastis di era Soekarno? Di tahun 1965, pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM. Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara. Namun, kebijakan tersebut menjadi blunder.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
"Ini kan kita lanjutkan 2024. BBM satu harga telah dicapai 2024 nanti 330 titik kembali tambahan," kata Arifin saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/11).
Tercatat, pencapaian program BBM satu harga yang dimulai sejak 2017 hingga 2019 telah mencapai 170 titik lembaga penyalur, sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dengan demikian, total lembaga penyalur BBM satu harga mencapai 500 unit yang beroperasi pada 2024.
Ada pun rincian lembaga penyalur BBM satu harga hingga 2019 adalah 31 titik di Sumatera, 3 titi di Jawa dan Madura, 2 titik di Bali, 42 titik di Kalimantan, 17 titik di Sulawesi, 25 titik di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan 50 titik di Maluku dan Papua.
Penyaluran di Wilayah 3T
Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah 3T (terdepan, terluar dan terpencil) dilaporkan meningkat signifikan. Pertamina mencatat kenaikan penyaluran BBM hingga 696 persen pada distribusi BBM jenis premium dan 570 persen BBM jenis solar.
Pada 2017, rata-rata distribusi premium di wilayah 3T berkisar di angka 1.253 kiloliter (KL) dan 603 KL untuk solar per bulan. Dua tahun kemudian, angkanya naik menjadi 9.976 KL untuk premium dan 4.037 KL untuk solar.
Dengan meningkatnya distribusi BBM, masyarakat yang tinggal di daerah 3T dapat mengembangkan aktivitas ekonomi mereka dengan baik karena biaya transportasi mengalami penurunan. Pada Jumat (11/10), Pertamina kembali meresmikan 7 titik BBM Satu Harga di SPBU Kompak 56.86203, Omesuri, Nusa Tenggara Timur.
Tujuh titik tersebut mencakup 6 titik di NTT, yang terdiri dari Omesuri dan Nubatukan (Kabupaten Lembata), Wolowaru (Kabupaten Ende), Ruteng (Kabupaten Manggarai), Kodi Utara (Kabupaten Sumba Barat Daya), dan Alor Timur (Kabupaten Alor) serta 1 titik di Maluku Utara yaitu Morotai Selatan (Kabupaten Morotai).
Pengangkutan BBM dilakukan dengan pesawat jenis ATR dengan kapasitas 4.000 liter. Adapun jenis BBM yang diangkut ialah solar dan premium dengan kapasitas masing-masing 10 hingga 20 kiloliter (KL) dan 10 hingga 30 KL dan disuplai ke TBBM Maumere, TBBM Badas, TBBM Kalabahi dan TBBM Tobelo.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)