Pemerintah masih kaji proyek kereta tabung cepat Hyperloop
Perusahaan transportasi dunia, Hyperloop Transportation Technologies (HTT) tertarik membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan macet yang terjadi di Indonesia khususnya, Ibu Kota DKI Jakarta. Dengan memasang kereta cepat yang terpasang di dalam tabung besar. Kereta buatan mereka ditarik oleh magnet.
Perusahaan transportasi dunia, Hyperloop Transportation Technologies (HTT) tertarik membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan macet yang terjadi di Indonesia khususnya, Ibu Kota DKI Jakarta. Dengan memasang kereta cepat yang terpasang di dalam tabung besar. Kereta buatan mereka ditarik oleh magnet sehingga mampu melesat sampai 750 mph.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi mengatakan Hyperloop Transportation Technologies (HTT) sudah melapor keinginannya. Namun, sampai saat ini HTT belum mengajukan proposal kepada Kementerian Perhubungan.
"Sudah ada (laporannya), tapi belum ada proposal. Kita harus klarifikasi dulu kan, secara teknisnya bagaimana?," kata Menteri Budi di Jakarta, Minggu (12/3).
Namun, dia belum bisa memastikan rencana moda transportasi ini akan dibangun atau tidak. Menurutnya, masih banyak yang harus dikaji mulai dari nilai investasinya.
"Nanti akan kita kaji. Ya belum tahu, investasinya berapa juga kan kita belum tahu," pungkasnya.
Sebagai informasi Dilansir CNBC.com, Rabu (8/3), perusahaan ini sedang mengincar peluang baru di Indonesia dengan memasang kereta cepat yang terpasang di dalam tabung besar. Kereta buatan mereka ditarik oleh magnet sehingga mampu melesat sampai 750 mph.
"Indonesia dan Jakarta sangat istimewa, salah satu kota terpadat di dunia," ujar Direktur HTT, Bibop Gresta.
Menurutnya, alat transportasi yang mereka tawarkan ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan sekaligus mengurangi perjalanan jauh. Apalagi berdasarkan rilis TomTom, Jakarta menduduki peringkat ketiga dengan lalu lintas terburuk di dunia.
Mereka juga telah melakukan studi kelayakan dengan nilai kontrak hingga USD 2,5 juta atau sekitar Rp 33,37 miliar. Alat transportasi modern ini rencananya akan dibangun di Jakarta, kemudian dipakai untuk menghubungkan Jawa dan Sumatera.
"Lalu lintas dan kemacetan merupakan isu besar di sini, hyperloop bisa menjadi transformasi bagi kota ini," lanjutnya.
HTT menyebutkan, perjalanan dengan hyperloop dari Jakarta ke Yogyakarta hanya memakan waktu selama 25 menit, bandingkan jika naik kendaraan biasa yang bisa menghabiskan 10 jam di jalanan.