Pemerintah Pede Bisa Swasembada 4 Tahun ke Depan, Ini Buktinya
Kementan bakal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada jajarannya untuk bisa mengejar swasembada pangan secepat-cepatnya. Pesan itu disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, usai dirinya mengikuti Retreat Kabinet Merah Putih pada 25-27 Oktober 2024 di Magelang, Jawa Tengah.
Menindaki arahan swasembada pangan tersebut, Mentan Amran mengatakan, dirinya mendapat instruksi untuk bisa melakukan dalam waktu 4 tahun. Namun, ia berambisi menggapainya dalam waktu lebih singkat.
"Arahan Bapak Presiden (Prabowo) soal swasembada pangan, kita akan capai secepat-cepatnya. Target beliau 4 tahun. Mungkin sebelum 4 tahun kita sudah capai," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (28/1).
Dalam mengcapai target tersebut, Amran membeberkan, Kementan bakal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi akan dilakukan di Pulau Jawa, lantaran punya tingkat produksi paling besar. Itu dilakukan dengan pompanisasi tanah jika tak ada hujan, serta lewat pengadaan mesin pertanian
"Kemudian di-extensifikasi adalah cetak sawah, dan optimalisasi lahan rawah. Itu ada 360 ribu hektare, kemudian tahun depan minimal 350 ribu hektare," terang dia.
Strategi lainnya, dengan mencetak sawah di daerah-daerah baru semisal Merauke, Kalimantan dan Sumatera. "Cetak sawah di Merauke ada 1 juta hektare, Kalimantan Tengah ada rencana 500 ribu hektare, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat," ungkapnya.
"Daerah sentra ini kita menjadi perhatian dan kawal khusus. Kalau ini semua tercapai Insya Allah, swasembada kita capai," dia menambahkan.
Tak hanya soal swasembada pangan, Prabowo pun meminta Mentan untuk melakukan aksi pencegahan korupsi. Menjawab arahan tersebut, Mentan bakal melaksanakan efisiensi anggaran di lingkup internal Kementan.
"Anggaran kami yang Rp1,7 triliun kemarin, tahun ini kita refocusing. Yang dulunya anggaran itu diperuntukkan untuk biaya perjalanan binas, biaya rapat, biaya seminar, dan selanjutnya, kita alihkan, dahulukan petani," tegas dia.