Pemerintah Proyeksi Bakal Ada 2,9 Juta Lapangan Kerja Buka di 2021
Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian PPN/Bappenas, Mahatmi Parwitasari Saronto, memperkirakan akan ada 2,3 juta sampai 2,9 juta lapangan kerja baru tercipta di 2021. Asalkan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 4,5 persen sampai 5,5 persen.
Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian PPN/Bappenas, Mahatmi Parwitasari Saronto, memperkirakan akan ada 2,3 juta sampai 2,9 juta lapangan kerja baru tercipta di 2021. Asalkan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 4,5 persen sampai 5,5 persen.
"Pada 2021 kami berharap ekonomi dapat cepat pulih dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,5 sampai 5,5 persen. Sehingga dapat tercipta sekitar 2,3 sampai 2,9 lapangan kerja dan TPT dapat turun," ujar dia dalam diskusi virtual, Sabtu (28/11).
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Siapa yang gigih mencari pekerjaan sebagai pengacara saat pandemi? Pablo Benua, suami dari penulis, tetap gigih mencari pekerjaan sebagai pengacara meskipun dalam keadaan sulit.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Bagaimana cara calon pengantin ini mencuri perhatian para pekerja? Baru memasuki pabrik yang penuh dengan para pekerja yang sedang melinting tembakau menjadi rokok, sepasang calon pengantin ini langsung mencuri perhatian para pekerja.
-
Apa yang dimaksud dengan kata kerja aktif? Kata Kerja Aktif adalah kata kerja yang menunjukkan bahwa subyek dalam kalimat melakukan aksi atau menjadi pelaku dari suatu perbuatan.
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
Dengan pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan 4,5 persen - 5,5 persen, Mahatmi memperkirakan pengangguran akan mencapai 8,3 sampai 9 juta orang. Sehingga tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 5,9 hingga 6,5 persen.
Sementara itu, dia menambahkan jumlah penganggur pada 2020 akan bertambah 2,67 juta orang. Kenaikan tersebut utamanya disebabkan pandemi Covid-19 yang mendorong sejumlah perusahaan melakukan rasionalisasi dengan menekan biaya operasional, termasuk pengurangan tenaga kerja.
"Dengan demikian tahun 2020 ini lapangan kerja yang tercipta pun terbatas bahkan cenderung menyusut bapak ibu semua," ujar dia.
Dalam paparannya, Mahatmi menyebutkan 29,12 juta orang atau 14,28 persen penduduk usia kerja terdampak pandemi ini. Sementara, ada 2,56 juta orang yang akhirnya menganggur, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja, dan 24,03 juta orang mengalami pengurangan jam kerja.
Bansos Corona Diklaim Sri Mulyani Sukses Jaga Tingkat Kemiskinan di Satu Angka
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyadari adanya pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan di Indonesia semakin bertambah. Di mana, dari yang sebelumnya berada di angka satu digit, diperkirakan bisa kembali ke level dua digit.
"Seandainya tidak terjadi Covid sebenarnya kita memproyeksikan jumlah kemiskinan Di Indonesia akan menurun di bawah 9 persen yaitu 8,9 persen," ujar Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (23/11).
Dalam upaya merespon peningkatan kemiskinan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan. Diantaranya melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang di dalamnya terdapat bantuan jaring pengaman sosial.
Dengan program tersebut, Bendahara Negara itu mengklaim tingkat kemiskinan bisa kembali ditekan. Kini berada di level satu digit kembali.
"Akibat covid maka kenaikan dari jumlah kemiskinan sebetulnya mencapai 10,96 namun dengan adanya perlindungan sosial bantuan sosial maka kita bisa menurunkan dampak buruknya dari yang seharusnya 10,96 persen menjadi 9,69 persen," ucap dia.
Dia menambahkan, dampak pandemi ini juga membuat angka pengangguran semakin melebar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angka pengangguran meningkat menjadi 9,77 juta pada Agustus 2020. Angka ini lebih besar jika dibanding posisi sama tahun 2018 dan 2019.
"Dari sisi total jumlah orangnya yaitu dari 7,1 juta orang menjadi 9,77 juta atau tingkat pengangguran kita naik dari 5,23 persen ke 7,07 persen," katanya.
"Tingkat pengangguran ini kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat adanya covid adalah 2,6 juta tambahan. Ini adalah tantangan yang harus kita juga tangani akibat dari covid yang luar biasa," tambahnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)