Pemerintah Rencana Rekrut Satu Juta CPNS di 2021
Menurut Tjahjo, penerimaan CPNS penting di masa krisis kesehatan seperti saat ini. Bukan hanya dalam hal penanganan pandemi Covid-19, tapi juga soal tingginya angka stunting dan kematian ibu dan anak di Indonesia.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Tjahjo Kumolo kembali memberi kabar bahwa pemerintah akan membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan kuota 1 juta pada 2021 mendatang.
Hal tersebut diutarakannya dalam Rapat Koordinasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten/kota di Makassar, Rabu 14 Oktober 2020.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenpan-RB untuk mencegah joki CPNS? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).Mantan Bupati Banyuwangi ini mengaku Kemenpan-RB sedang menyiapkan formasi CPNS bagi fresh graduate untuk nasional dan Ibu Kota Nusantara (IKN)."Persiapannya sudah matang," tuturnya. Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Mengapa pendaftaran CPNS diperpanjang? Keputusan perpanjangan waktu pendaftaran CPNS 2024 tertuang dalam Surat Kepala BKN 5419/B-KS.04.01/SD/K/2024 tentang Jadwal Seleksi Pengadaan CPNS TA 2024.Perpanjangan masa pendaftaran tidak lepas dari situs e-meterai yang tidak bisa diakses oleh para pelamar, yang berakibat kesulitan memenuhi persyaratan administrasi.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Menurut Tjahjo, penerimaan CPNS penting di masa krisis kesehatan seperti saat ini. Bukan hanya dalam hal penanganan pandemi Covid-19, tapi juga soal tingginya angka stunting dan kematian ibu dan anak di Indonesia.
Beberapa formasi CPNS disebutnya akan dibuka seperti perawat, bidan, dokter umum, dokter spesialis, penyuluh pertanian, penyuluh perairan, dan sebagainya.
"Penerimaan CPNS 2021, satu juta (formasi) dulu. Kita akan menambah perawat, bidan dan dokter umum, penyuluh pertanian dan perairan. Ini penting, sebab soal stunting yang masih sangat tinggi," kata Tjahjo seperti dikutip dari Antara.
Baru di Tangah Menteri
Menanggapi isu tersebut, Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Aris Windiyanto mengatakan, keputusan soal pengadaan CPNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) baru sepenuhnya ada di tangan Menteri Tjahjo dan Kementerian PANRB.
"Kebijakan ada atau tidaknya pengadaan ASN 2021 itu masih dalam proses pembahasan. Penetapan kebutuhan jadi kewenangan Kementerian PANRB," ungkap Aris dalam sesi teleconference, Kamis (15/10).
Aris pun melaporkan, usulan pengadaan seleksi CPNS tahun formasi 2019 saat ini tengah diproses, dan belum bisa dipastikan apakah perekrutannya akan dibuka pada tahun depan atau tidak.
"Belum ada kepastian, kebijakan resmi ada atau tidaknya pengadaan ASN 2021. Itu masih proses pengadaan dalam berbagai aspek," ujar Aris.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com