Pemerintah Sebut Vaksinasi Covid-19 untuk Anak-Anak Bakal Segera Diumumkan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir mengatakan, vaksin covid-19 untuk anak-anak saat ini masih dalam proses pengadaan. Nantinya setelah vaksin tersebut siap maka akan segera diumumkan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir mengatakan, vaksin covid-19 untuk anak-anak saat ini masih dalam proses pengadaan. Nantinya setelah vaksin tersebut siap maka akan segera diumumkan.
"Saya rasa untuk domainnya bukan di saya, lebih baik kita menunggu saja karena memang ada proses daripada yang harus dilalui kita tunggu saja, secepatnya akan diumumkan," kata Menteri Erick dalam Konferensi pers Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Ivermectin, Senin (28/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Disamping itu, Menteri Erick menambahkan, saat ini Kementerian BUMN sedang menjalin kerjasama dengan Balitbangkes terkait perkembangan vaksin Merah Putih. Menurutnya, kemandirian vaksin Covid-19 harus terwujud.
"Vaksin yang diinisasi BUMN, kita juga sedang penjajakan untuk Balitbangkes seperti apa hasilnya. Kita melihat kebutuhan vaksin di tahun depan itu masih luar biasa banyak, sepertinya kita akan selalu divaksin," ujarnya.
Oleh karena itu, Menteri Erick menegaskan pentingnya kemandirian vaksin dan membuka pintu selebar-lebarnya kepada berbagai pihak, baik Kementerian BUMN bekerjasama dengan universitas maupun swasta, agar kebutuhan vaksinasi di Indonesia bisa cepat.
"Kemandirian vaksin harus terjadi, apakah itu dilakukan BUMN bersama universitas di Indonesia, atau Swasta dan Universitas, kita harus membuka selebar-lebarnya karena kebutuhan vaksinnya tinggi dan jumlah penduudknya besar," ujarnya.
Apalagi, kata Menteri Erick, sekarang semua negara mencoba mengejar kecepatan vaksinasi. "Alhamdulillah dengan kerja keras semua, di Pemerintahan sudah mencapai 1,3 juta (vaksin). Kalau bisa terus digalakkan maka kita bisa menjadi salah satu negara yang vaksinasinya cepat," pungkasnya.
Jokowi: BPOM Sudah Keluarkan Izin, Anak 12-17 Tahun Segera Vaksinasi Covid
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa vaksin Sinovac sudah boleh diberikan untuk anak usia 12 hingga 17 tahun. Jokowi menyebut pemberian vaksin Sinovac untuk anak usia 12 tahun telah direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kita bersyukur BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman untuk anak-anak usia 12-17 tahun," kata Jokowi dalam keterangan daring, Senin (28/6).
Jokowi menyatakan pelaksanaan vaksinasi untuk anak bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat. "Sehingga vaksinasi untuk anak usia tersebut bisa segera dimulai," katanya.
Selain itu, Jokowi mengingatkan untuk meredam laju penyebaran corona, harus dilakukan semua pihak dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.
"Dalam menekan covid-19 ini hanya dapat dilakukan dengan upaya bersama, untuk itu saya mohon pada Bapak Ibu kita semua untuk tidak ragu divaksinasi dan tetap berdisiplin jalankan prokes. Sekali lagi saya ingatkan tinggallah di rumah selama tidak ada kebutuhan mendesak," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)