Pemerintah Tak Ingin Potensi Ekonomi Digital RI Rp1.800 T Hanya Dinikmati Asing
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyebutkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 1.800 triliun pada 2025. Menurutnya, penting Indonesia mendorong transformasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk go digital.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyebutkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp1.800 triliun pada 2025. Menurutnya, penting Indonesia mendorong transformasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk go digital.
"Di sisi lain juga potensi ekonomi digital Indonesia di 2025 diprediksi mencapai Rp1.800 triliunan, ini saya kira pasar yang cukup besar, jangan sampai pasar kita ini diambil produk-produk luar," ujar dia dalam webinar #BangunResolusi Talks: Digitalisasi Keuangan Dalam Meningkatkan Perekonomian, Kamis (3/12).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
Menteri Teten juga merasa UMKM yang sudah masuk pasar digital punya peluang besar untuk bertahan atau bangkit dari hantaman pandemi. Selama pandemi Covid-19 berlangsung memang terjadi akselerasi digitalisasi. Termasuk sejumlah pelaku usaha yang mau tak mau harus beradaptasi dengan masuk ke pasar digital.
Saat ini, Menteri Teten mencatat ada sekitar 10,2 juta pelaku UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital, atau sekitar 16 persen. "Dan ini saya kira ini percepatan karena di awal tahun baru 13 persen," kata Menteri Teten.
Menkop Teten Sebut 10,25 Juta UMKM Telah Bergabung ke Platform Digital
Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beralih ke platform digital terus bertambah. Total pelaku usaha atau UMKM yang telah memanfaatkan platform digital mencapai 16 persen, meningkat dibandingkan jumlahnya pada awal tahun sekitar 13 persen.
"Dari offline ke digital tahun ini sudah nambah 2 juta UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital. Di awal tahun baru 13 persen, sekarang sudah ada 16 persen," kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam Konferensi Pers Kampanye #ParaWajahIndonesia secara virtual, Jumat (13/11).
Dengan begitu, Teten mencatat ada 10,25 juta pelaku usaha yang tergabung dalam platform digital. Hal ini tak lepas dari program yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM beserta sejumlah Kementerian lainnya yakni 'Bangga BUatan Indonesia'.
"Kami bikin kampanye bersama-sama Kementerian lain untuk belanja buatan dalam negeri, buatan Indonesia. Kalau masih beli produk luar negeri nggak keren. Keren kita menggunakan hasil karya sendiri," kata Menteri Teten.
Dalam mendukung transformasi digital, pemerintah berupaya mengoptimalkan peran agregator dan enabler dalam proses bisnis UMKM. Selain itu, Teten tengah mengupayakan sinergitas UMKM dengan perusahaan besar dalam satu ekosistem lewat kemitraan.
"Konsep kami dalam pengembangan kemitraan di antaranya kecil dan yang besar. Yang kecil itu bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri besar."
Hal ini merujuk pada sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan dan China yang mengintegrasikan UMKM dengan sistem produksi nasionalnya masing-masing. "Mereka sekarang sudah menjadi rantai pasok global. Dengan begitu kita bisa dorong ekspornya," kata Menteri Teten.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bim)