Pemerintah Waspadai Pelemahan Harga Komoditas di 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai lemahnya harga komoditas ekspor unggulan Indonesia. Mengingat kenaikan harga komoditas ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh gagah di level 5,31 persen (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai lemahnya harga komoditas ekspor unggulan Indonesia. Mengingat kenaikan harga komoditas ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh gagah di level 5,31 persen (yoy).
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pelemahan harga komoditas terjadi karena musim dingin yang terjadi tidak terlalu ekstrem. Akibatnya kenaikan harga energi tetap stabil dari sebelumnya yang diprediksi mengalami lonjakan.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
"Pada musim dingin ini cuacanya tidak ekstrem, artinya yang dikhawatirkan kenaikan energi tidak setinggi yang diperkirakan. Sehingga harganya relatif stabil," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (6/2).
Dia mengatakan landainya harga komoditas ini masih pada batas yang tinggi jika dibandingkan dengan harga komoditas sebelum pandemi Covid-19. Artinya harga komoditas saat ini masih tinggi dan memberikan banyak keuntungan bagi ekonomi domestik.
"Harga komoditas memang melandai tapi ini tidak dalam kondisi normal tapi relatif tinggi," ungkapnya.
Dia pun mencontohkan harga cooper dan emas yang masih tinggi di pasar global. Sehingga diperkirakan sampai 6 bulan ke depan harga komoditas akan tetap tinggi. "Dari harga copper dan gold ini sudah naik USD 1.900 per troy ons dan sampai 6 bulan ke depan seperti pandemi," kata dia.
Selain itu, kondisi permintaan dan kebutuhan barang masih terganggu. Gas sebagai salah satu sumber energi belum bisa sepenuhnya tergantikan dengan energi hijau dalam waktu dekat. "Begitu juga dengan harga gas, tidak ada pengganti energi yang bisa beralih dengan cepat," kata dia.
Termasuk juga tekanan geopolitik antara Ukraina dan Rusia masih belum menemukan titik terang. Sehingga selama perang belum berakhir, kondisi suplai energi masih akan terganggu dan membuat harganya masih tinggi.
"Beberapa kondisi terkait suplai green atau suplai dari Rusia selama ini belum masuk ke pasar global, dalam situasi ini harga komoditas Indonesia akan tetap tinggi meski tidak setinggi di tahun 2022," pungkasnya.
Baca juga:
Menko Airlangga Jamin Tahun Politik Tak Ganggu Stabilitas Ekonomi RI
Pertumbuhan Industri Pengolahan Paling Moncer di Kuartal IV-2022
Kebijakan Penanganan Covid-19 Kunci Ekonomi RI di 2022 Tumbuh 5,31 persen
Sempat Anjlok, Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2022 Meroket Capai 4,84 Persen
Sektor Pariwisata Hingga Penjualan Kendaraan Bermotor Naik di 2022
Ekonomi RI 2022 Tumbuh 5,31 Persen, Tertinggi Sejak Dipimpin Jokowi