Penerima Beasiswa Pertamina Tanam 8.180 Pohon Mangrove dan Kumpulkan 7,2 Ton Sampah untuk Didaur Ulang
Para penerima beasiswa dilatih membangun jejaring karena aksi yang dilakukan harus melibatkan komunitas-komunitas lingkungan dan masyarakat lokal.
PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation mewajibkan 488 penerima beasiswa untuk melakukan aksi pelestarian bumi dalam program Aksi Sobat Bumi.
Mengangkat tema 'Tanam Harapan untuk Nusantara Baru', para penerima beasiswa melakukan tiga jenis Aksi Sobat Bumi. Antara lain aksi penanaman mangrove, aksi penanaman pohon daratan, serta aksi pungut dan olah sampah pada 15-25 Agustus 2024.
- PNM Peduli Tanam Ribuan Pohon Mangrove dan Terumbu Karang di Kalimantan
- Hari Mangrove Sedunia, PNM Peduli Tanam 50.000 Mangrove untuk Tekan Bencana di Pesisir
- Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
- Dukung Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan para penerima beasiswa didorong sejak dini untuk menjadi green leader, yang tidak hanya sukses secara akademis, melainkan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
"Setahun dua kali, pada momen kemerdekaan Indonesia dan ulang tahun Pertamina, kami mewajibkan mereka melakukan Aksi Sobat Bumi untuk mendukung komitmen Pertamina dalam melestarikan bumi, terutama menekan emisi karbon," kata Agus di Jakarta, Selasa (27/8).
Agus menuturkan para penerima beasiswa dilatih membangun jejaring karena aksi yang dilakukan harus melibatkan komunitas-komunitas lingkungan dan masyarakat lokal. Sehingga mereka akan memiliki keterampilan yang lengkap untuk menjadi green leader.
Aksi Sobat Bumi tahun ini, para penerima beasiswa menanam 8.180 bibit mangrove dan 1.155 bibit pohon daratan yang memiliki penyerapan karbon tinggi. Di antaranya pohon kencana, pohon trembesi, dan mahoni.
Olah Sampah Jadi Produk Kreatif dan Bernilai Jual
Di samping penanaman, para penerima juga mengumpulkan 7,2 ton sampah dan membuat berbagai produk daur ulang, seperti ecobrick, pupuk organik, dan kerajinan. Misalnya kursi dari botol plastik, ecoenzyme, serta kerajinan tangan berupa topi dan tas.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengapresiasi Aksi Sobat Bumi karena mampu mewujudkan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Aksi Sobat Bumi bukan hanya tentang menanam pohon dan mengolah sampah, tetapi tentang membangun kesadaran kolektif dan membentuk budaya keberlanjutan serta pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam mewujudkannya.
"Inilah bentuk komitmen dan kontribusi nyata Pertamina untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan sehat bagi generasi selanjutnya yang selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals,” ujar Fadjar.
Lokasi Aksi Sobat Bumi
Salah satu Aksi Sobat Bumi dilakukan oleh para penerima beasiswa asal Natuna yang melanjutkan pendidikan di Universitas Pertamina (UPER). Bersama Pemerintah Kabupaten Natuna, Kodim 0318 Natuna, dan Bhabinkamtibmas, mereka menanam 1000 pohon mangrove di Jalan Pering-Penagi, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna.
Selain di Natuna, ada juga aksi yang dilakukan oleh para penerima beasiswa dari Universitas Cenderawasih. Mereka bersama siswa-siswi dari SMAN 1 Jayapura, Korem, mengumpulkan sampah total 50 kg di Venue Dayung, Teluk Youtefa, Jayapura, serta memberikan edukasi kepada para siswa dan masyarakat terkait pembuatan ecobrick.
Salah satu penerima beasiswa, Priscilia Septira mengaku senang terlibat dalam Aksi Sobat Bumi Pertamina. Lewat program ini dia mendapatkan pengalaman berkolaborasi dan mengedukasi masyarakat tentang pengolahan sampah agar lingkungan mereka menjadi bersih.
"Lewat Beasiswa Pertamina Sobat Bumi, kami bisa mendapatkan pengalaman berharga ini," ucap mahasiswa asal Universitas Cenderawasih ini.
Dengan adanya Aksi Sobat Bumi, Beasiswa Pertamina Sobat Bumi tidak hanya menjadi program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yakni pendidikan berkualitas saja. Melainkan juga poin ke-13 yaitu penanganan perubahan iklim serta berkontribusi pada pencapaian net zero emission 2060 atau lebih cepat.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.