Pengamat militer: FLNG di Masela tingkatkan eksistensi Indonesia
Kapal terapung menancapkan eksistensi di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie menyarankan pemerintah Jokowi-JK untuk menggunakan skema kapal terapung dalam pengembangan Blok Masela di Maluku. Menurutnya, skema kapal terapung (floating liquified natural gas) di Blok Masela menegaskan kehadiran dan kekuasaan Indonesia di wilayah perbatasan dengan Australia.
"Dari aspek 'presence' atau kehadiran, termasuk aspek pengembangan pertahanan baik militer (TNI) dan nonmiliter yaitu tumbuhnya lalu lintas kapal di area Masela, pilihannya memang harus 'offshore' (FLNG)," katanya di Jakarta, Senin (14/3).
-
Apa saja kandungan dalam Esemag? Formula Esemag terdiri dari Zat Aktif Kunyit yang memiliki aktivitas antiulcer untuk mengurangi peradangan dan produksi asam lambung. Selain itu, ada juga kandungan Licorice atau akar manis yang bisa meningkatkan lapisan mukosa untuk melindungi lambung. Ada lagi kandungan meniran yang dikenal sebagai zat anti-inflamasi yang juga berperan untuk melindungi lambung. Terakhir, Esemag juga mengandung madu yang dapat mengatasi masalah pencernaan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Apa itu Esemag? Esemag yang diproduksi oleh Sido Muncul, yang merupakan solusi jitu untuk mengatasi berbagai masalah lambung.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Dimana lokasi penemuan Batuan Sekis Mika di Karangsambung? Di daerah Karangsambung, Kebumen, terdapat sebuah batuan tua yang usianya mencapai 100 juta tahun. Batuan tersebut berlokasi di pinggir jalan penghubung antara Kecamatan Karangsambung dan Kecamatan Sadang, tepatnya di aliran Sungai Brengkok.
-
Apa itu Es Sagwan? Di Kota Tegal ada sebuah minuman legendaris bernama Es Sagwan. Minuman tersebut memang cocok dinikmati untuk melepas rasa dahaga di tengah panasnya udara Kota Tegal. Salah satu yang terkenal adalah warung Es Sagwan milik Muhammad Sa'adi.
-
Siapa Shasheile? Shasheile, Selebgram Korea Selatan yang Punya Wujud Kecantikan Aneh dan Tidak Nyata
Direktur Eksekutif Institute for Defense and Security Studies itu mengatakan, dengan memilih FLNG, Indonesia akan lebih cepat menancapkan eksistensi di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) itu dibandingkan skema darat (onshore LNG/ONLG).
Indonesia mesti cepat mengembangkan Masela karena berkejaran dengan Australia yang juga tengah memperkuat wilayah perbatasannya dengan membangun sejumlah FLNG. "Kalau tidak percaya tentang teori 'presence' saya, sekarang di balik berpikirnya. Kenapa Australia malah lebih dulu membangun FLNG yang dekat dengan Timor Leste dan Indonesia? Kenapa tidak membuat 'onshore' di Darwin saja?," katanya.
Dia juga mengatakan, dari aspek kebijakan berbasis pendekatan holistik setempat yang mencakup manusia, ruang hidup, kesejahteraan, keberlangsungan, kemakmuran, dan terjaganya lingkungan, maka opsi FLNG lebih baik dibandingkan OLNG.
Connie menambahkan, visi Presiden Joko Widodo dalam menghadapi abad 21 sudah jelas yakni mewujudkan poros maritim dunia.
Namun, dia mengaku heran dengan pihak-pihak tertentu yang malah menilai pilihan FLNG rentan terhadap pengawasan dan keamanan wilayah negara.
Justru, lanjutnya, dengan FLNG, akan mendorong TNI AL memiliki aspek materi ideal berupa Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yaitu KRI, pesawat udara, marinir, pangkalan, dan kapabilitas perang udara (TNI AU) sebagai payung utama kekuatan AL, sehingga mampu mengefektifkan pola operasi pengamanan negara kepulauan hingga perairan kawasan.
"Artinya, di Indonesia timur akan semakin terwujud Pangkalan TNI AL yang bersinergi dengan Pangkalan TNI AU yang besar, kuat, dan mumpuni," katanya.
Connie meminta pemerintah untuk betul-betul menjaga keamanan area Masela dari kemungkinan sudah dan sedang terjadinya 'proxy war' terutama dari Australia dan aliansinya.
"Masela dan Maluku pada umumnya serta Papua sedang sangat 'sexy' seperti Aceh dan Timtim dulu. Karenanya, sikap pemerintah yang tegas segera diperlukan dan sekali lagi Presiden jangan terjebak hanya pada masalah hitungan proyek 'onshore' dan 'offshore', tapi bagaimana aspek 'detterance' yang akan diberikan dan aspek keberlangsungan sumber daya kita ke depan," katanya.
Dia kemudian mempertanyakan proyek Masela sudah direncanakan dan berproses sejak 16 tahun lalu, namun kini mendadak ada gerakan harus "onshore". "Ini aneh. Itu yang saya bilang 'proxy war' sedang berlangsung," ujarnya.
Baca juga:
Kilang apung Malaysia dinilai tak bisa jadi patokan Blok Masela
Dapat arahan dari Jokowi, Sudirman Said bungkam ditanya soal Masela
Kemenko Maritim yakin polemik Blok Masela tak bikin investor kabur
Menko Rizal interogasi Inpex dan Shell soal biaya Blok Masela
ESDM dinilai terlalu percaya hitungan investor soal Blok Masela