Pengelolaan Data Kunci Penguatan Perikanan Berkelanjutan
Jika semua data ini diperkuat, kata Indrajaya, maka Indonesia akan mampu menghasilkan perikanan yang terukur dan berkelanjutan.
Ketua Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnaskajiskan), Indrajaya menyebut bahwa kunci utama kesuksesan pengelolaan perikanan berkelanjutan tergantung sejauh mana perikanan dikelola berdasarkan data. Hal ini agar dapat mewujudkan tata kelola perikanan berkelanjutan di Indonesia.
"Kunci utama kesuksesan pengelolaan perikanan berkelanjutan tergantung pada sejauh mana perikanan dikelola berdasarkan data, sehingga dapat menghasilkan estimasi yang akurat atau dengan kata lain perlu penguatan pendataan. Datanya harus sesuatu yang terukur seperti jumlah ikan yang ditangkap dan kelimpahan spesies ikan atau kondisi stok," jelas Indrajaya dalam Webinar: 'Optimasi Tata Kelola Perikanan Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Terukur & Kolaboratif' pada Senin (23/8).
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Data utama lain yang diperlukan adalah upaya atau kapasitas penangkapan, biota lain yang tertangkap bersama ikan, serta kecenderungan atau tren terkait berbagai hal tersebut. Jika semua data ini diperkuat, kata Indrajaya, maka Indonesia akan mampu menghasilkan perikanan yang terukur dan berkelanjutan.
Dia juga menyarankan penguatan pendataan untuk memaksimalkan kemajuan teknologi yang ada mulai dari proses pengumpulan data, pemrosesan hingga hasilnya. Dalam hal ini termasuk untuk pengumpulan data, quality control atas data hingga penggunaan atau pemanfaatan kecerdasan buatan.
"Model secanggih apapun kalau kualitas datanya kurang bagus dan tidak terselusuri dengan baik, maka tingkat ketidakpastian estimasinya bisa meleset atau terlalu besar. Mudah-mudahan dengan kerja sama semua pihak untuk memperkuat pendataan, saya yakin komitmen pemerintah untuk melakukan pengelolaan perikanan yang terukur dan berkelanjutan bisa tercapai," ungkapnya.
Ditambahkan Senior Advisor for the TLFF Sustainable Fishery Programme, Zulficar Mochtar, upaya mengelola perikanan tidak mudah karena kompleksitas data yang ada. Oleh sebab itu, dia merekomendasikan agar dilakukan optimasi kajian stok sumber daya ikan dan pendataan.
Kajian stok ini idealnya diperbarui secara reguler setiap satu atau dua tahun. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan terkait pengelolaan perikanan berkelanjutan. "Kenapa penting satu atau dua tahun, ini supaya kita bisa melakukan responsif manajemen dalam tata kelolanya. Karena kalau misalnya datanya 5 sampai 6 tahun lalu, jangan-jangan potret stok yang ada di situ sudah berubah, atau bisa-bisa kita juga salah atau bias dalam mengambil kebijakan atau keputusan manajemen," tutur Zulficar.
Hasil penguatan data dalam kajian stok ini juga akan memperkuat strategi penangkapan, termasuk pemantauan kapal, dan laporan indikator kesehatan stok secara real time.
Dia juga merekomendasikan agar pemerintah mengoptimalkan sistem perizinan yang sudah ada saat ini. Menurutnya, akan jauh lebih baik jika sistem perizinan terhubung secara langsung dengan sistem manajemen perikanan tersebut misalnya secara spesifik mengenai komoditas kakap dan kerapu.
"Jadi kita mendorong ke depan agar sistem perizinan sudah mulai bisa merekomendasikan, misalnya waktu penangkapan ikan, panjang musim, atau fishing days, sesuai dengan berbagai kondisi di lapangan, ketersediaan sumber daya, atau kemampuan kapal," katanya.
Peran Kerja Sama
Hal serupa disampaikan oleh Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Sri Yanti. Menurutnya, salah satu tantangan dalam pengelolaan perikanan karena masih kurangnya data terkait Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) untuk menentukan arah kebijakan.
Dia mengatakan bahwa pengelolaan perikanan tidak bisa dilakukan secara one fit for all. Sehingga kebijakan pengelolaan WPP, serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan harus disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya.
"Ketersediaan data ini harus betul-betul kita manfaatkan sumber daya yang ada, untuk memperbaiki data yang kita punya dalam menentukan upaya sesuai prinsip berkelanjutan," jelasnya.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya keterlibatan para pemangku kepentingan dalam pengoptimalan tata kelola perikanan berkelanjutan.
"Data ada dimana-mana dan itu mungkin bisa kita konsolidasikan untuk kita peroleh data yang akurat, kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)