Pengembangan Bioavtur Sebagian Besar Didanai BPDPKS
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, pendanaan pengembangan bahan bakar nabati (Bioavtur) untuk bahan bakar pesawat didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, pendanaan pengembangan bahan bakar nabati (Bioavtur) untuk bahan bakar pesawat didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Kami dari Kementrian ESDM bersama dengan Kementerian Perhubungan melakukan koordinasi, plus untuk pendanaan sebagian besar adalah di cover oleh BPDP kelapa sawit," kata Dadan dalam konferensi Pers Seremonial keberhasilan uji terbang menggunakan bahan bakar J2.4, Rabu (6/10).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kenapa Kementerian Perhubungan dan KNKT meneliti rangka eSAF? Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama dengan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengatakan bahwa masyarakat diimbau untuk tidak terlalu khawatir terkait masalah rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda."Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Bagaimana cara Kementerian Perhubungan dan KNKT meneliti rangka eSAF? Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini pun sudah melihat secara langsung proses pembuatan rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9).PT AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup). Tidak hanya itu saja, pihak AHM juga kooperatif dalam kasus ini.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa tugas utama Staf Ahli Kementerian Ketenagakerjaan? Staf Ahli memiliki tugas memberikan telaah serta rekomendasi mengenai masalah tertentu dan isu-isu strategis.
Dia menjelaskan bahwa acara seremonial ini merupakan keberhasilan pemanfaatan bentuk yang lain dari bahan bakar nabati yaitu Bioavtur. Bioavtur adalah bahan bakar nabati yang berasal dari sawit yang dicampurkan dengan bahan bakar jenis avtur untuk untuk pesawat terbang.
Sama halnya seperti pengembangan Biodiesel 30 persen (B30) yang menjadi salah satu alternatif jenis bahan bakar yang digunakan untuk mobil dengan mesin diesel. Selanjutnya Pemerintah mengembangkan Bioavtur untuk bahan bakar pesawat terbang menggunakan campuran dari sawit.
"Jadi yang teman-teman pahami untuk jenis biodiesel kita sudah 30 persen dan dulu juga kita memulainya kira-kira seperti ini. Jadi ada uji coba terbang ada uji jalan ada tes engine (mesin) dan sekarang Indonesia memasuki babak yang baru untuk pemanfaatan jenis bahan bakar nabati yang kita sebut dengan jenis bioavtur," jelasnya.
Dalam prosesnya, pengembangan Bio Avtur dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan ITB. Di mana mereka telah melakukan uji coba co-processing kerosene dengan minyak nabati untuk menghasilkan prototype produk bioavtur.
Kemudian, pelaksanaan pengembangan bioavtur dilakukan di Unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) Refinergy Unit (RU) IV Cilacap PT Pertamina (Persero) yang menghasilkan J2.0 pada tahun 2020 dan J2.4 pada awal tahun 2021.
"Ini diproduksi di Kilang Pertamina dengan menggunakan proses dan katalis yang dikembangkan bersama oleh ITB dan Pertamina," ujarnya.
Sebagai informasi, sejak 2014, Pertamina telah merintis penelitian dan pengembangan Bioavtur melalui Unit Kilang Dumai dan Kilang Cilacap. Performa Bioavtur sudah optimal, di mana perbedaan kinerjanya hanya 0,2 – 0,6 persen dari kinerja avtur fosil.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pertamina Minta Dukungan Alokasi Bahan Baku Kembangkan Bioavtur 5 Persen
Airlangga Perkirakan Pangsa Pasar Bioavtur J2,4 Capai Rp1,1 Miliar
Pemerintah Uji Terbang Bioavtur di Pesawat CN235-220, Jadi Sejarah Baru
Pemerintah Harap Avtur Sawit Bisa Segera Dikomersilkan
Jelang Iduladha, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan Elpiji Aman
Pemerintah Cairkan Rp1 Triliun ke Garuda Indonesia, Cuma Cukup untuk Bayar Avtur