Pengembangan Blok Masela tak berikan keuntungan untuk masyarakat
Pengembangan Blok Masela sama dengan tambang Freeport yang tak beri keuntungan untuk masyarakat sekitar.
Mantan Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Aussie Gautama menilai rencana pengembangan Blok Masela, Maluku sama halnya dengan tambang emas di Papua yang dikelola PT Freeport Indonesia. Dua proyek tersebut tidak memberikan multiplier effect bagi masyarakat di sekitarnya.
"Multiplier effect ini bukan masalah onshore atau offshore. Kita lihat Freeport, tambangnya di tengah Irian, tapi makmur kah Irian? Kemudian di Bontang. Orang-orang di sekitar Bontang ketika diwawancara mengatakan di dalam situ makmur ada lapangan golf, tapi kita di sini miskin, kumuh, tidak ada listrik," ujar dia di Jakarta, Sabtu (2/1).
-
Siapa yang melakukan sidak ke SMA Negeri 4 Bangkalan? Pada Selasa (23/7), Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Bangkalan, Pinky Hidayati, melakukan sidak ke SMA Negeri 4 Bangkalan.
-
Dimana RS EMC Cikarang berlokasi? Saatnya kenali lebih dalam kondisi saraf terjepit dan penanganan lewat metode BESS yang dijelaskan oleh dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine yang berpraktek di RS EMC Cikarang, Pekayon dan Sentul ini.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana desa miskin tersebut berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Siapa Ema Dato? Konon salah satu daratan itu selamat karena adanya sebuah makam tokoh Tionghoa.
-
Dimana lokasi penemuan Batuan Sekis Mika di Karangsambung? Di daerah Karangsambung, Kebumen, terdapat sebuah batuan tua yang usianya mencapai 100 juta tahun. Batuan tersebut berlokasi di pinggir jalan penghubung antara Kecamatan Karangsambung dan Kecamatan Sadang, tepatnya di aliran Sungai Brengkok.
Menurut dia, pemerintah tampaknya harus berhati-hati dalam mengambil keputusan pembangunan kilang di blok ini, mengingat besarnya potensi gas dan pengembangan industri turunannya.
Kendati demikian, dia berharap pemerintah tak perlu mengulur-ulur waktu untuk memutuskan pembangunan kilang di ladang gas abadi tersebut.
"Proyek ini sudah dibicarakan sejak 2008, studi sudah dilakukan berbagai pihak, sekarang tinggal eksekusi dan final decision di 2018 dan akan menghasilkan di 2024. Ini proyek senilai USD 30 miliar, dan akan memakan waktu 4 tahun," jelas dia.
Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, pembangunan infrastruktur dalam upaya pengembangan Blok Masela akan memakai konsultan internasional untuk memilih dua skenario yaitu sistem kilang terapung di laut (offshore) atau di darat (onshore).
Diperkirakan biaya pengembangan lapangan untuk membangun kilang di darat akan lebih mahal jika dibandingkan laut. Jika dibangun di darat setidaknya membutuhkan investasi sebesar USD 19,3 miliar. Sedangkan jika dibangun di laut hanya membutuhkan USD 14,8 miliar.
Baca juga:
Kilang terapung LNG Masela dinilai terlalu beresiko
Kembangkan daerah, Blok Masela lebih cocok pakai kilang di darat
DPR sebut pemerintah harus punya tolak ukur kembangkan Blok Masela
Negara baru untung setelah 25 tahun bila bangun kilang laut Masela
Soal pengembangan Blok Masela, Jokowi panggil Inpex dan Shell