Pengembangan Jargas Jadi Solusi Capai Swasembada Energi Prabowo
Saat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.
Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk berkomitmen untuk terus mengembangkan jaringan gas (jargas) bagi rumah tangga, dengan tujuan memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara.
PGN memahami bahwa proses pengembangan jargas melibatkan banyak tahap, sehingga diperlukan kerja sama yang sinergis agar jargas dapat memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat.
- Prabowo Janji Bawa Indonesia Swasembada Energi: Kita Punya Singkong, Tebu, Jagung
- Swasembada Energi dan Ekonomi Hijau Melalui Peningkatan Infrastruktur Gas Sesuai Asta Cita Prabowo-Gibran
- ESDM: Penggunaan Jargas Rumah Tangga Bisa Kurangi Beban Impor LPG
- Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca, Medco Energi Konversi Pasokan Listrik dari Gas Turbin ke PLN
Selain itu, pengembangan jargas oleh PGN juga sejalan dengan cita-cita pemerintah dalam mencapai swasembada energi, sehingga proyek ini akan terus berlanjut.
Saat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG. Namun, kapasitas infrastruktur yang telah dibangun oleh PGN sebenarnya sudah melebihi jumlah pelanggan rumah tangga dan komersial yang terdaftar.
Masih terdapat banyak peluang untuk memanfaatkan infrastruktur yang ada guna meningkatkan jumlah pelanggan dan mengoptimalkan pasokan gas yang disediakan oleh SKK Migas untuk jargas dan BBG.
Hal ini tentu saja akan berkontribusi dalam penyerapan volume gas bumi, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi subsidi energi pada penggunaan LPG bersubsidi. Laode Sulaeman,
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi di KESDM, menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan jargas adalah melalui model terintegrasi antara industri dan rumah tangga, serta mekanisme beyond pipeline yang melibatkan badan usaha.
"Kami (BPH Migas) mendukung aspek harga untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil, dalam rangka meningkatkan pemanfaatan gas domestik. Namun, infrastruktur tetap menjadi kunci, sehingga semua pihak perlu bersinergi dengan satu tujuan," ujar Idham Baridwan, Koordinator Pengaturan Akun, Tarif, dan Harga Gas Bumi Melalui Pipa BPH Migas.
Kemandirian Penyediaan Energi
Menurut pernyataan para regulator, kolaborasi serta kontribusi dari semua pihak sangat penting dalam perencanaan dan kebutuhan masyarakat untuk mencapai swasembada energi.
PGN berkomitmen untuk menjalankan peran dalam rantai bisnis dan kerjasama penyaluran jaringan gas (jargas), seperti yang diungkapkan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari.
"Kolaborasi dan kontribusi semua pihak menjadi kunci serta orkestrasi dari perencanaan dan kebutuhan masyarakat menuju swasembada energi. PGN siap untuk menjalankan fungsi di rantai bisnis dan gotong royong penyaluran jargas," katanya.
Rosa juga menjelaskan bahwa investasi yang diperlukan untuk pembangunan jargas tergolong besar. Oleh karena itu, salah satu konsep pembangunan yang diterapkan adalah konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), di mana badan usaha akan menerima penugasan.
Dalam proses ini, integrasi atau klasterisasi dilakukan untuk mencapai efisiensi biaya. Insentif yang diberikan pemerintah, didukung oleh dasar hukum yang kuat dalam konsep KPBU, memberikan peluang bagi semua badan usaha, baik BUMN maupun swasta, untuk berpartisipasi dalam program jargas.
PGN saat ini terus memanfaatkan sumber gas bumi untuk pengembangan jargas di sektor rumah tangga. Pipa transmisi terus diperluas, diikuti dengan pemasangan pipa distribusi untuk menjangkau lebih banyak rumah.
Selain itu, PGN juga menerapkan konsep beyond pipeline, seperti CNG Clustering yang terletak di Sleman, Yogyakarta.
Pada tahun 2025, PGN menargetkan pembangunan jaringan gas sebanyak 200 ribu sambungan, sehingga dari tahun 2021 hingga 2025, PGN berencana untuk membangun tambahan jargas sebanyak 400.000 sambungan rumah (SR).
Rosa menegaskan kesiapan PGN dalam membangun infrastruktur jargas bersama mitra agar dapat terintegrasi lebih baik.
"Kedepan arahnya adalah integrasi bersamaan dengan rencana pengembangan industri maupun komersil. Sejalan dengan itu, tetap memerlukan dukungan diantaranya untuk kemudahan perizinan, kepastian alokasi, dan pembangunan infrastruktur jargas sebagai bagian dari infrastruktur dasar perumahan atau hunian," ungkapnya.