Pengertian Lengkap soal Resesi Ekonomi & Tips Menyiasatinya
Resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Resesi ekonomi menjadi salah satu topik perbincangan yang kian hangat di masyarakat. Hal ini disebabkan pemberitaan media baik asing maupun domestik mengenai banyak negara yang ekonominya ambruk akibat pandemi Covid-19 maupun ketegangan geopolitik dunia.
Meski begitu, banyak masyarakat yang masih belum memahami secara benar terkait pengertian resesi. Hal ini akibat intensitas keberlangsungan resesi sendiri yang memang jarang terjadi.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Lantas apa itu pengertian resesi?
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Jumat (30/9), resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
"Imbasnya nih Sobat, aktivitas ekonomi mulai terganggu dan berakibat pada pelemahan daya beli serta perlambatan ekonomi," tulis OJK.
Lalu, bagaimana mempersiapkan kondisi keuangan kita agar dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi tersebut?
Berikut Rinciannya
1. Alokasikan dana darurat
Masih ingat dengan rumus perencanaan keuangan 10-20-30-40? Jika iya, pastikan 20 persen dari dana yang kalian gunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya. Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap kalian dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.
"Perlu diingat ya sobat, hal ini sangat penting karena bisa saja Sobat kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempatnya bekerja tutup," jelas OJK.
2. Kurangi Utang
Resesi adalah waktu yang tepat untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran, seperti utang. Jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.
Jadi, jangan anggap enteng utang meskipun hanya dari kartu kredit. Ini karena kamu tidak akan tahu kondisi keuanganmu ketika resesi ekonomi menerpa.
3. Pilih instrumen investasi yang aman
Sekarang waktu yang tepat untuk melihat kembali portofolio investasimu. Jika, kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasimu kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas.
Selanjutnya
4. Tetap lakukan kegiatan konsumsi seperti biasa
Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh. Ingat konsumsi masyarakat berperan besar pada pertumbuhan ekonomi kita.
Namun, Anda perlu berkomitmen pada rencana keuangan dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan. Kurangi pembelian-pembelian sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan, apalagi sifatnya hanya kesenangan jangka pendek.
5. Mulai cari pekerjaan tambahan
Saat ini waktu yang tepat untuk memulai memanfaatkan peluang disekitarmu yang dapat bernilai ekonomi. Jangan ragu untuk usaha kecil-kecilan jika dirasa kondisi keuanganmu masih lemah.
"Karena kamu jelas butuh tambahan penghasilan untuk menopang keuangan keluarga," tutup OJK.
(mdk/idr)