Pengusaha Ajak Korsel Investasi Kendaraan Listrik Hingga Bangun IKN
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid bertemu sejumlah pejabat pemerintah dan pelaku bisnis dari Korea Selatan. Dalam kunjungan tersebut, Arsjad menawarkan berbagai peluang investasi di bidang transisi energi, kesehatan, ekonomi digital, dan pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid bertemu sejumlah pejabat pemerintah dan pelaku bisnis dari Korea Selatan. Dalam kunjungan tersebut, Arsjad menawarkan berbagai peluang investasi di bidang transisi energi, kesehatan, ekonomi digital, dan pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki kemitraan strategis khusus dengan Korea Selatan di antara negara-negara ASEAN," kata Arsjad, dikutip Antara, Senin (12/6).
-
Dimana Kumyang berinvestasi untuk baterai kendaraan listrik? Akhir tahun lalu, Kumyang mengatakan akan menginvestasikan hingga USD19 juta dalam proyek penambangan litium di Kongo. Ini merupakan produsen kobalt terbesar di dunia, logam utama lain untuk baterai kendaraan listrik.
-
Mengapa ekonomi Korea Selatan lebih maju dari Indonesia? Menyadur Liputan6.com, Profesor Seong-Kon Kim, yang pernah menjadi dekan di Seoul National University memberikan penjelasan tentang kunci sukses ekonomi Korsel.
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Apa itu teknologi pengendali pikiran jarak jauh yang dikembangkan oleh ilmuwan Korea Selatan? Teknologi ini, yang dinamakan Nano-MIND (Nano-Magnetogenetic Interface for NeuroDynamics), sederhananya adalah teknologi pertama di dunia yang bisa mengontrol wilayah otak tertentu dengan bebas menggunakan medan magnet.
-
Bagaimana cara Korea Selatan meningkatkan perekonomiannya setelah perang saudara? Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi.
-
Apa yang dihina oleh pekerja Korea Selatan di forum Indosarang? "Kulitnya hitam, paling jelek di Asia Tenggara dan punya obsesi," tulis salah satu anggota Indosarang menggunakan bahasa Korea.
Kemitraan khusus itu, lanjutnya, melahirkan kesepakatan untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baterai. Di Indonesia, pengembangan ekosistem teknologi yang mengedepankan keberlanjutan juga dilakukan PT Indika Energy Tbk, Bakrie Group, dan Mayora Group.
Dia mengatakan, ASEAN adalah kawasan yang menjadi tujuan investasi menjanjikan. ASEAN menawarkan peluang investasi di bidang industri, ekonomi digital, pembangunan infrastruktur, manufaktur, sektor konsumen, komunikasi, kendaraan listrik dan baterai, serta pariwisata.
"ASEAN memiliki banyak keunggulan dibandingkan kawasan lain. Letak geografis ASEAN sangat strategis. Kami juga memiliki sumber daya manusia berdaya saing, sumber daya alam melimpah, dan pasar yang luas," katanya.
Arsjad mengatakan, Korea Selatan selaku mitra wicara ASEAN-BAC terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan negara-negara ASEAN. Bahkan, Negeri Ginseng itu telah menempatkan Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar serta pasar yang menarik bagi produk-produk dan jasa, terutama di sektor teknologi informasi dan komunikasi, manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur, pariwisata, dan sektor konsumen.
"Kami berada di jalur dan tujuan yang sama untuk terus menggemakan peningkatan investasi dan perdagangan di ASEAN. Salah satunya dalam hal EV dan juga penggunaan transaksi digital seperti QR code," imbuhnya.
Menurut Vice President Director and Group CEO Indika Energy, Azis Armand, pengembangan ekosistem kendaraan listrik berperan penting untuk mempercepat transisi menuju transportasi berkelanjutan di Indonesia.
"Transformasi ke kendaraan listrik juga perlu diimbangi dengan peningkatan investasi, untuk memperkuat fasilitas dan infrastruktur kendaraan listrik. Hal ini merupakan bagian dari misi Indika Energy dalam menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia," tutur Azis.
Arsjad mengapresiasi dukungan kuat Pemerintah Korea Selatan dalam upaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, yang ditandai peluncuran kendaraan listrik IONIQ 5 edisi terbatas, pada Maret 2022. Hyundai juga sedang membangun pabrik sistem baterai khusus EV baru, Hyundai Mobis yang dijadwalkan selesai, pada semester pertama tahun 2024.
"Hyundai Group telah menginvestasikan USD60 juta untuk membangun pabrik sebagai landasan bisnis Hyundai Mobis, yang difokuskan pada pasar ASEAN. Sangat membanggakan, kendaraan listrik Genesis G80 dan IONIQ 5 ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai kendaraan resmi pada KTT G20 di Bali, tahun 2022," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia di sekitar 80 persen dari Korea Selatan dan total kapitalisasi pasar saham di Indonesia hanya berkisar 30% dari yang ada di Korea Selatan.
"Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Indonesia saat ini memiliki sekitar 4,6 juta investor saham, yang jumlahnya kurang dari 2% dari total populasi penduduk. Ini menunjukkan masih ada potensi pertumbuhan yang cukup besar," kata Bernardino.
Baca juga:
Ada Investor Baru, Luhut Pastikan PLN Tak akan Kelebihan Pasokan Listrik Lagi
Binance Digugat Otoritas AS, Bagaimana Nasib Investasi Kripto Dalam Negeri?
Ternyata Ini Penyebab Dana Investor Selalu Singgah di Singapura Sebelum ke Indonesia
Jokowi Ajak Pengusaha Singapura Investasi di IKN: This Is A Golden Opportunity
Momen Presiden Jokowi Ajak Orang Kaya Singapura Tinggal di IKN Nusantara