Pengusaha ini bongkar kondisi terkini UMKM Tanah Air
Daya beli masyarakat terus menurun.
Belum membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia berdampak pada pengusaha kecil atau UMKM Tanah Air. Dampaknya lagi, penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) menjadi loyo.
"Karena secara keseluruhan dari penyerapan pasti turun. Lambatnya ekonomi membuat mereka realistis, mereka lebih pintar sekarang membaca pasar. Saya perkirakan pasarnya turun jadi UMKM enggak ambil (KUR). Mereka mengurangi volume," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
Lesunya pasar dalam negeri disebabkan karena menurunnya daya beli masyarakat di beberapa sektor. Dia menyebut, masih terlalu pagi jika ada perbaikan yang signifikan terhadap daya beli masyarakat.
"Orang ngukur dari pameran mobil (GIIAS) kemarin, itu memang betul seperti mobil. Tapi sektor lain kondisinya belum kelihatan peningkatannya," tuturnya.
Dia memperkirakan, serapan KUR tidak akan tercapai sebesar Rp 100 triliun-Rp 120 triliun hingga akhir tahun. Tapi, dia tidak bisa memprediksi berapa serapan KUR yang akan dicapai hingga akhir tahun.
"Saya engga tahu jadi berapa. Agak susah karena mendekati akhir tahun, jadi secara hitung-hitungan agak bias. Kalaupun di revisi itu dasarnya November. Takutnya tahun depan bagus terus kadung turunnya parah," tandasnya.
Sekadar informasi, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 100 triliun-Rp 120 triliun sampai akhir tahun. Sayangnya, hingga Agustus kemarin serapan KUR dari 2,89 juta debitur baru mencapai Rp 64,7 triliun.
"Targetnya selesai di November, namun ada pelemahan dan penurunan sedikit dalam penyalurannya," tandasnya.
Baca juga:
Pemerintah tambah 12 bank dan LKBB penyalur KUR
Keakraban Jokowi dan Jack Ma saat berkunjung ke markas Alibaba Group
Jokowi minta Ratu Belanda beri ilmu usaha mikro ke petani & nelayan
Bersaing di pasar bebas, pelaku UKM harus lebih kreatif
Cerita UKM RI pasarkan produk hingga ke mancanegara