Pengusaha Menanti Terobosan Baru di Debat Capres Jilid II
Pengusaha berharap kedua pasang kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lebih banyak menawarkan gagasan yang realistis debat ekonomi yang akan diselenggarakan pada 17 Februari 2019. Khususnya gagasan yang mampu menggerakkan ekonomi Indonesia secara nyata.
Pengusaha berharap kedua pasang kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lebih banyak menawarkan gagasan yang realistis debat ekonomi yang akan diselenggarakan pada 17 Februari 2019. Khususnya gagasan yang mampu menggerakkan ekonomi Indonesia secara nyata.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, banyak aspek ekonomi yang bisa disinggung oleh pasangan calon capres-cawapres dalam debat selanjutnya. Gagasan yang lebih realistis dibutuhkan untuk meyakinkan tidak hanya pengusaha tetapi juga masyarakat.
-
Kapan debat cawapres tema ekonomi akan diadakan? Debat Cawapres akan digelar Jumat 22 Desember 2023.
-
Siapa saja yang akan berdebat dalam debat cawapres tema ekonomi? Rencananya debat untuk porsi cawapres, antara Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming dan Mahfud Md akan dilaksanakan pada Jumat 22 Desember 2023.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Apa tema debat cawapres yang akan dibahas? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
"Saya ingin melihat mungkin yang lebih nyata untuk membantu menggerakkan roda perekonomian, kita lihat dari aspek moneter, fiskal, tetapi juga dari riil sektornya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (19/1).
Selain itu, pengusaha juga berharap kedua pasang calon ini juga menawarkan insentif yang konkrit bagi dunia usaha jika terpilih nanti.
"(Insentif pajak) Perlu, insentif itu bisa membantu untuk mendorong. Jadi musti ada. Apa siap diberikan pemerintah untuk dunia usaha. Saya mau melihat dari segi iklim investasi yang lebih kondusif, bagaimana upaya pemerintah ke depan konkretnya siapa pun yang terpilih, apa yang persisnya mereka mau lakukan untuk membantu pelaku usaha di Indonesia," jelas dia.
Terakhir dan yang tak kalah penting, lanjut Shinta, para pengusaha juga ingin melihat bagaimana kesiapan kedua pasang calon ini menghadapi ketidakpastian global. Hal ini agar ekonomi Indonesia bisa tetap tumbuh meski menghadapi banyak tantangan eksternal.
"Dan menghadapi ketidakpastian global, apa yang sebenarnya perlu dilakukan Indonesia dalam menghadapi hal-hal ini," tandas dia.
Sumber: Liputan6
Reporter: Septian Deny
Baca juga:
Meski Ada Isu Korupsi Diangkat, KPK Enggan Komentari Debat Perdana Capres
BPN Klaim Prabowo-Sandi Lebih Kompak dari Jokowi-Ma'ruf Amin
4 Fakta Seru Seputar Isu Ekonomi Saat Debat Perdana Pilpres 2019
Usai Nobar Debat Pilpres, Kalangan Ulama Bogor Barat Deklarasi Dukung Jokowi
Kadin Sebut Target Prabowo Tax Ratio Mau 16 Persen Mungkin Terjadi, Berikut Syaratnya
Fahri Hamzah Nilai Ma'ruf Amin Banyak Diam Karena Tersandera Contekan
Ditanya Kenapa Tak Serang Jokowi di Debat, Ini Jawaban Prabowo