Pengusaha Minta Capres Tak Sekadar Argumen Saat Debat
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, dalam debat nanti, para pengusaha berharap agar kedua capres akan mengemukakan visi dan misi jangka pendeknya dan jangka panjangnya secara konkret. Bukan hanya sekedar saling serang dan beradu argumen.
Debat Pilpres 2019 babak kedua akan berlangsung malam ini, Minggu (17/2). Dalam debat ini kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden akan beradu visi misi tentang energi, pangan, infrastruktur, transportasi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, dalam debat nanti, para pengusaha berharap agar kedua capres akan mengemukakan visi dan misi jangka pendeknya dan jangka panjangnya secara konkret. Bukan hanya sekedar saling serang dan beradu argumen.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Tentu kami dari pengusaha lebih melihat ke depannya seperti apa. Dari sisi energi, apa yang akan difokuskan oleh pemerintah dan bagaimana korelasinya dengan peluang investasi di bidang sumber daya alam yang ada," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti dikutip Minggu (17/2).
Kemudian dari sisi kebijakan pangan, lanjut Shinta, pengusaha ingin melihat adanya terobosan yang dilakukan sehingga Indonesia tidak hanya menjadi negara pengimpor komoditas pangan, melainkan menjadi negara pengekspor.
"Minimal mampu memenuhi kebutuhan pokok sendiri dan memadukannya dengan potensi investasi jangka pendek dan jangka panjang," imbuhnya.
Selain itu, kebijakan di bidang lingkungan hidup, kata Shinta, juga tidak kalah penting. Sebab, keberlanjutan bangsa dan negara sangat didukung oleh daya dukung lingkungan.
"Nah, konsepnya gimana? bagaimana menciptakan keseimbangan antara investasi dan lingkungan dan bagaimana memperbaiki yang telah rusak. Negara akan berperan seperti apa? Bagaimana apresiasi pemerintah kepada perusahaan atau orang yang telah membantu dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan," jelas dia.
Sementara untuk infrastruktur, dalam debat tidak tidak perlu membahas apa yang telah terjadi. Shinta berharap, kedua kandidat tidak berdebat soal perlu tidaknya membangun jalan tol.
"Ke depan bagaimana? apa fokus infrastruktur untuk mendukung seluruh kehidupan bangsa, energi, pangan, SDA, lingkungan dan lainnya. Jangan sampai infrastruktur menguntungkan salah satu sisi saja, baik untuk investasi tapi tidak baik dari sisi lingkungan. Itu tidak boleh. begitu pula sebaliknya. Ini yang ingin kita dengar," tandasnya.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jelang Debat, Moeldoko Pastikan Jokowi Sudah Sangat Paham Isu
Saksikan Live Streaming Debat Capres Kedua
Prabowo Ingin Ojek Jadi Angkutan Umum dan Hilangkan Outsourcing
Jelang Debat Capres, Prabowo Kumpulkan BPN di Kertanegara Siang Ini
Capres Diminta Bangun Infrastruktur dan Transportasi Ramah Lingkungan
Jokowi Disarankan Tak Umbar Janji-janji Baru di Debat Capres Kedua