Pengusaha: Skandal Panama Papers belum tentu punya citra buruk
Terlebih, saat ini era perdagangan bebas membuat orang tersebut sangat dimungkinkan untuk menyimpan uang di luar negeri.
Skandal 'Panama Papers' yang melibatkan Firma hukum Mossack Fonseca baru-baru ini menggegerkan dunia. Dalam skandal tersebut, nama-nama besar dalam dunia bisnis ikut terseret di dalamnya, bahkan 2.961 orang Indonesia yang tersohor juga ikut terjerat.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mngatakan, orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut belum tentu memiliki tujuan buruk. Terlebih, saat ini era perdagangan bebas membuat orang-orang tersebut sangat dimungkinkan untuk berbisnis ataupun menyimpan uang di luar negeri.
-
Apa yang diungkapkan dalam dokumen rahasia Pentagon Papers? Dokumen tersebut mengungkap kebenaran yang tersembunyi tentang keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.
-
Kapan pajak anjing diterapkan di Indonesia? Aturan pajak untuk anjing pernah diterapkan di Indonesia, saat masa kolonialisme Belanda.
-
Dimana pajak anjing diterapkan di Indonesia? Kebijakan ini terdapat di banyak daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Mojokerto.
-
Kapan dokumen rahasia Pentagon Papers diungkap kepada publik? Sejarah sering kali menyimpan rahasia yang menggemparkan, salah satunya seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada 13 Juni 1971.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
"Ini kan masing-masing pribadi, belum tentu juga yang melakukan hal itu kan digunakan untuk hal yang tidak baik. Ini kan memang era sekat antar bangsa tidak ada lagi," ujar Haryadi di The Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (5/4).
Haryadi menilai kasus tersebut harus ditelusuri dengan lebih jeli. Hal ini untuk menghindari spekulasi yang berbuntut pada prasangka negatif terkait aktifitas pajak dalam skandal tersebut.
"Seperti halnya Korea di investasi dimana-mana, kalau perusahaan kita multinasional juga kita punya dana dimana-mana. Menurut saya isunya harus dilihat lagi," jelas dia.
Selain itu, kata Haryadi, ada beberapa alasan yang memungkinkan seseorang untuk menyimpan uang di luar negeri. Contohnya, alasan keamanan ataupun perencanaan keuangan keluarga.
"Mungkin alasannya lebih ke security. Portfolio keluarga. Ada juga tujuannya mungkin agar gak terdekteksi, memang untuk menaruh dana tersebut agar tidak terlacak otoritas pajak. Kita harus lihat motifnya, tapi itu perlu diinvestigasi. Kalau untuk memastikan dana itu kembali ke dalam begeri kan ada tax amnesty. Itu kan menarik minat uang ke dalam negeri," pungkas dia.
Baca juga:
Masuk dalam daftar Panama Papers, ini jawaban Garibaldi Thohir
Luhut akan investigasi perusahaan Indonesia yang masuk Panama Papers
Buntut Panama Papers, Ketua DPR berniat percepat RUU Tax Amnesty
Ini untung pengusaha dari negara tax haven versi Ditjen Pajak
Ini keuntungan negara penganut tax haven