Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara
Pemerintah terus meningkatkan investasi di IKN Nusantara.
Pemerintah terus meningkatkan investasi di IKN Nusantara.
Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mencatat total investasi swasta ke sektor hiburan di Ibu Kota Nusantara telah mencapai Rp20 triliun atau hampir sekitar seperempat persen dari total pendanaan pembangunan untuk swasta.
- Investasi Tinggi Tapi Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah, Ini Strategi Anies Baswedan
- Industri Makanan dan Minuman Tarik Investasi Rp19,6 Triliun, Serap 5,7 Juta Tenaga Kerja
- PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
- Sektor Hulu Migas Punya Peran untuk Mencapai Indonesia Karbon Netral
"Kalau yang dari swasta, tetapi tadi sudah ada Rp20 triliun. Ini mainly play artinya entertainment, hotel dan sebagainya termasuk ada ruang terbuka hijau," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono usai menjadi pembicara pada ASEAN Investment Forum Day 2 di Jakarta, dikutip Antara, Minggu (3/9).
Merdeka @2023
Agung menyampaikan pada RPJMN 2020-2024 tercantum kebutuhan pendanaan IKN sebesar Rp466 triliun yang dibagi menjadi 3 indikasi pendanaan, yaitu APBN sebesar Rp90,4 triliun, badan usaha/swasta sebesar Rp123,2 triliun, dan KPBU sebesar Rp252,5 triliun.
Pendanaan swasta yang didominasi oleh sektor swasta asal domestik tersebut pada utamanya masuk kepada zona 1A yang akan menjadi titik lokasi pembangunan Istana Kepresidenan dan beberapa kantor kementerian.
"Kawasan 1 ini seperti sekitar istana, Monas, dan sebagainya. Ini kita fokus yang di situ dulu, KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) ini arrange sekitar 6.000 hektar. Terus KIPP kita fokus lagi yang area 1A, ini baru yang 1 A saja yang 2024 ini kita targetkan setelah itu masih banyak lagi," ucapnya.
Merdeka @2023
Selain itu, pihaknya telah menerima 270 minat investasi dari calon investor atau letter of intent (LOI) untuk IKN baik dari dalam negeri maupun luar Indonesia.
"Terbanyak memang perusahaan nomor satu dari Indonesia, lebih dari setengah Indonesia. Kemudian dari ASEAN lain banyak Singapura dan Malaysia yang lain yang 5 besar ada Jepang, Korea," ungkapnya.
Khusus untuk ASEAN yakni Malaysia terdapat dua perusahaan properti yang telah berkomitmen untuk membangun 20 tower rumah susun atau rusun di IKN. Dua perusahaan tersebut tengah melakukan studi kelayakan untuk kemudian menunggu evaluasi dari pemerintah sebelum mendapatkan izin untuk memulai pembangunan.
"Kalau Singapura itu yang mereka paling minat renewable energy, kemudian pengolahan waste," tambahnya.
Merdeka @2023