Peningkatan Pasokan Lokal Kunci untuk Mengendalikan Harga Pangan Dalam Negeri
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyarankan agar pemerintah lebih memperkuat produk pangan lokal, dari pada tergantung pada impor.
Indonesia menghadapi gejolak harga pangan di awal tahun ini. Misalnya, kenaikan harga kedelai dan daging sapi karena keterbatasan stok di pasar. Selain itu, diduga juga ada kebocoran beras impor di pasar.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyarankan agar pemerintah lebih memperkuat produk pangan lokal, dari pada tergantung pada impor.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
"Beberapa produk pangan yang impor perlu segera dicari solusi alternatifnya dengan perkuat produk pangan lokal," kata Bhima kepada Liputan6.com, Minggu (31/1).
Menurutnya, masalah kenaikan harga pangan lebih bersumber dari sisi pasokan. Misalnya di awal Januari harga kedelai impor yang mahal membuat harga tempe dan tahu naik. Begitu juga terjadi pada harga daging sapi karena kendala pasokan impor khususnya dari AS.
"Untuk cabai lebih disebabkan oleh faktor cuaca yakni curah hujan tinggi. Bencana alam di beberapa daerah juga berpengaruh pada produksi pangan dan logistik," ujarnya.
Sementara sisi permintaan masih lesu, apalagi ada Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali yang diperpanjang dari 26 Januari hingga 8 Februari 2021. Sehingga berimbas kepada restoran yang biasa membeli bahan baku pangan jadi terbatas jam operasionalnya.
"Justru pemerintah harus antisipasi pasokan pangan khususnya jelas Ramadan, karena harga bisa naik lebih tinggi. Serta pemerintah harus memastikan subsidi pupuk merata dan tidak terlambat serta inovasi pertanian bisa didorong secara paralel," ungkapnya.
Bhima menegaskan, selama ketergantungan komoditas impornya tinggi maka ketahanan pangan bisa rentan. "Dolar menguat sedikit saja harga naik di pasaran, ada kesulitan pasokan juga buat harga pangan naik."
Reporter: Tir Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Antisipasi Kelangkaan Pangan, Pemerintah Diminta Lakukan Kontrak Impor Jangka Panjang
Cegah Inflasi Pangan, Pemerintah Diminta Segera Gelar Operasi Pasar
Peningkatan Pasokan Lokal Kunci untuk Mengendalikan Harga Pangan Dalam Negeri
Kementan Prediksi Harga Telur Ayam akan Turun Hingga Pertengahan Februari 2021
Daya Beli Turun Jadi Salah Satu Penyebab Harga Cabai Merah Mahal
Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tebet Tembus Rp100.000 per Kg
Peternak Ayam Rugi Rp 3.000 dari Tiap Kilogram Telur yang Dijual