Per 19 Juli, Pemerintah Telah Habiskan Rp10,6 Triliun untuk Belanja Vaksin Covid-19
Sri Mulyani menuturkan sebanyak 58,79 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia meliputi 42,34 juta dosis pertama dan 16,45 juta dosis kedua.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi belanja pemerintah untuk pengadaan vaksin Covid-19 telah mencapai Rp10,6 triliun untuk 53,9 juta dosis per 19 Juli 2021.
"Kalau kita lihat realisasi pengadaan anggaran yang dipakai membeli vaksin mencapai Rp10,6 triliun atau untuk pembayaran 53,9 juta dosis," katanya dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Rabu (21/7).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
Sri Mulyani menuturkan sebanyak 58,79 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia meliputi 42,34 juta dosis pertama dan 16,45 juta dosis kedua.
Kemudian, untuk supply vaksin yang telah dirilis hingga 19 Juli 2021 mencapai 78 juta dosis termasuk vaksin hibah dan telah didistribusikan sebanyak 73,68 juta dosis.
Berdasarkan data dari Bea dan Cukai hingga 19 Juli 2021 telah ada impor vaksin Covid-19 sejumlah 143,66 juta dosis yang meliputi Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 3 juta dosis dan Sinovac dalam bentuk bulk 115,5 juta dosis.
Sinopharm
Selanjutnya, Sinopharm dalam bentuk jadi sebanyak 6,25 juta dosis, Astra Zeneca dalam bentuk jadi sebanyak 14,9 juta dosis, dan Moderna dalam bentuk jadi sebanyak 4 juta dosis.
"Yang bulk seperti Sinovac tidak otomatis 100 persen menjadi vaksin jadi karena ada proses kehilangan dalam membentuknya menjadi vaksin jadi," jelasnya.
Sri Mulyani menegaskan akan terus melakukan akselerasi vaksinasi untuk mencapai 2 juta dosis per hari pada Agustus 2021 dengan memperbanyak pos pelayanan vaksinasi yang bekerja sama dengan TNI, Polri, organisasi masyarakat, serta dunia usaha.
(mdk/idr)