Per 20 Agustus, 4,73 Juta Ton Pupuk Subsidi Sudah Disalurkan ke Petani
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat penyaluran pupuk subsidi hingga 20 Agustus 2021 mencapai 4,73 juta ton. Angka tersebut tercatat sudah mencapai 52 persen dari alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah yaitu 9,04 juta ton pada tahun 2021.
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat penyaluran pupuk subsidi hingga 20 Agustus 2021 mencapai 4,73 juta ton. Angka tersebut tercatat sudah mencapai 52 persen dari alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah yaitu 9,04 juta ton pada tahun 2021.
Dengan realisasi tersebut, maka Pupuk Indonesia akan menyalurkan pupuk subsidi yang sisanya sebesar 4,31 juta ton hingga akhir tahun 2021. Besaran alokasi pupuk subsidi yang disalurkan ini sesuai dengan Permentan No. 49 Tahun 2020.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Bagaimana penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan? Kemudian, penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan berdasarkan data e-RDKK dengan batas alokasi per kecamatan yang ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota.
-
Bagaimana cara petani di Desa Sukomakmur memperoleh pupuk? Lihun mengeluhkan pembelian pupuk yang harus menggunakan kartu tani. Kalau tidak menggunakan kartu itu, petani harus membeli pupuk eceran yang harganya sangat mahal.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Di mana Mentan mendapatkan aspirasi untuk menambah kuota pupuk bersubsidi? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan kepada presiden penambahan kuota pupuk bersubsidi. Pengusulan tersebut menurut Mentan diajukan setelah menyerap aspirasi petani saat Mentan Andi Amran blusukan ke sejumlah sentra produksi padi di berbagai pelosok Indonesia.
-
Siapa yang bercerita tentang isu pupuk subsidi kepada Ganjar Pranowo? "Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar," ujar salah seorang petani.
"Kami terus menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Kementan," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, Kamis (26/8).
Bakir mengatakan bahwa pupuk bersubsidi hanya bisa didapatkan oleh petani yang berhak dan dengan alokasi yang telah ditentukan dalam hal ini sudah tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok elektronik (e-RDKK).
Sesuai ketentuan yang berlaku, Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk subsidi kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-RDKK, serta untuk wilayah tertentu memiliki Kartu Tani.
"Bagi petani yang belum mendapatkan Kartu Tani dapat tetap kami layani secara manual selama ia terdaftar di e-RDKK," ujar Bakir.
Adapun rincian pupuk subsidi tersebut adalah 2.109.291 ton pupuk urea, 214.330 ton pupuk SP-36, 407.630 ton pupuk ZA, 1.690.375 ton pupuk NPK, dan 309.615 ton pupuk organik granul.
Stok pupuk subsidi per 20 Agustus 2021 tercatat sebanyak 1.821.947 ton. Rinciannya, pupuk urea sebanyak 904.349 ton, pupuk NPK sebanyak 346.418 ton, pupuk SP-36 sebanyak 235.068 ton, pupuk ZA sebanyak 148.906 ton, dan pupuk organik sebanyak 187.205 ton.
Bagi petani yang masih belum tercukup kebutuhannya, Pupuk Indonesia menyediakan alternatif produk-produk non subsidi atau komersial.
Untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia didukung jaringan distribusi yang luas, yaitu memiliki 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang pada lini II dan lini IIIdengan kapasitas 2,7 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi.
"Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi digital 4.0 dalam pendistribusian pupuk, melalui sistem Distribution Planning and Control System (DPCS) yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time," ujar Bakir.
"Semua fasilitas dan jaringan distribusi Pupuk Indonesia Group kami siapkan dalam rangka mengoptimalkan pengiriman pupuk bersubsidi samai ke kios-kios resmi," tambahnya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Anggota DPR Dorong Kementan Segera Tertibkan Data e-RDKK
Menteri Erick Nilai Tata Cara Impor Beras Salah, Harus Diubah Lewat Program Satu Data
Pupuk Subsidi Disebut Hilang, Ini Penjelasan KTNA Indramayu
Jokowi: Petani Indramayu Keluhkan Pupuk Subsidi Sering Hilang
Stok Pupuk Bersubsidi Cukupi Kebutuhan 6 Minggu ke Depan
Masuk Musim Tanam Kedua, Kementan Pastikan Stok Pupuk Subsidi Cukup