Per Oktober 2021, Realisasi Belanja Kesehatan Capai Rp202 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, realisasi belanja di bidang kesehatan telah mencapai Rp202 triliun, tumbuh 67,8 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp120,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, realisasi belanja di bidang kesehatan telah mencapai Rp202 triliun, tumbuh 67,8 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp120,3 triliun.
"Belanja kesehatan tahun ini melonjak sangat tinggi sebab pembelian vaksin dan pembayaran perawatan saat mengalami lonjakan COVID-19 sesudah Natal dan Tahun Baru tahun lalu yakni Maret kemarin serta menghadapi varian Delta," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (25/11).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Pemprov DKI Jakarta menerapkan WFH bagi ASN yang mudik? Pemprov DKI Jakarta bakal menerapkan pelaksanaan tugas kedinasan dari rumah (Work From Home) bagi aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan kerja Pemprov DKI Jakarta secara selektif pada 16-17 April 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Secara rinci, realisasi per komponen meliputi K/L Rp148,1 triliun, non-K/L Rp9,6 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp44,2 triliun. Untuk K/L terdiri atas Kemenkes Rp140 triliun, BKKBN Rp2,5 triliun, BPOM Rp1,3 triliun, Polri Rp2,1 triliun, Kemenhan Rp1,3 triliun, BNPB Rp0,8 triliun, dan Kemkominfo Rp0,2 triliun.
Realisasi kinerja anggaran kesehatan yang tumbuh 67,8 persen (yoy) tersebut dipengaruhi oleh peningkatan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar 95,5 persen (yoy) yang utamanya dimanfaatkan untuk menangani pandemi COVID-19.
Realisasi Rp202 triliun memberikan manfaat berupa penanganan kesehatan COVID-19 yaitu klaim perawatan bagi 713,9 ribu pasien COVID-19 senilai Rp45,8 triliun meliputi Rp3,5 triliun pada September dan Rp12,2 triliun pada Oktober. Kemudian, pengadaan 121,4 juta dosis vaksin COVID-19 senilai Rp22,8 triliun meliputi Rp6,6 triliun pada September dan Rp1,7 triliun pada Oktober.
Selanjutnya, insentif bagi 1,2 juta tenaga kesehatan (nakes) pusat sebesar Rp7,7 triliun meliputi Rp1,2 triliun pada September dan Rp0,9 triliun pada Oktober serta nakes daerah Rp5,4 triliun meliputi Rp0,9 triliun pada September dan Rp0,4 triliun pada Oktober.
Selain itu, realisasi ini turut digunakan untuk penanganan kesehatan lainnya yang berupa PBI JKN Rp38,4 triliun bagi 96,5 juta jiwa, BOK dan BOKB Rp8,1 triliun serta bantuan iuran JKN bagi peserta PBPU atau BP kelas IIII Rp1,4 triliun bagi 34,7 juta jiwa.
Baca juga:
Per Oktober, Belanja Negara Tumbuh 0,8 Persen Capai Rp2.058,9 T
Kemendagri: Dana Pemda Mengendap di Bank Bukan Mau Dapat Bunga, tapi Menunggu Tagihan
Genjot Realisasi Investasi, Menteri Bahlil Minta Menkeu Tambah Anggaran DAK DPMPTSP
Kehadiran UU HKPD Bakal Tingkatkan Rasio Pajak Daerah
Anggota DPR Sebut RUU HKPD Berpotensi Buat Utang Pemerintah Membengkak
BI Beli SBN Rp143,32 Triliun Hingga November 2021