Perang bisnis taman hiburan ala taipan media
Ketatnya persaingan bisnis antara Hary Tanoe, Chairul Tanjung dan Aburizal Bakrie tidak hanya terjadi di bisnis media.
Kabar mengejutkan datang dari bos Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo. Taipan media yang baru saja mundur dari jabatannya sebagai ketua dewan pakar pangan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini makin gencar melebarkan sayap bisnisnya di tanah air.
Hary Tanoe yang mencatatkan namanya di urutan ke-29 orang terkaya di Indonesia 2012 versi Majalah Forbes ini dikenal sebagai bos media-media di bawah bendera MNC Grup. Di bawah naungan MNC grup, Hary Tanoe mengendalikan tiga stasiun televisi, dan beberapa media cetak, online dan radio.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang dimaksud dengan empon-empon? Empon-empon adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada akar dari berbagai jenis tanaman obat. Istilah ini juga biasanya digunakan untuk menyebut ramuan seduhan dari minuman hangat dengan bahan akar dan tanaman herbal.
-
Apa itu empet-empetan? Empet-empetan biasa dimainkan anak-anak para petani di tatar Sunda. Biasanya mereka memainkan ini saat ikut kedua orang tua memanen di lahan persawahan. Empet-empetan begitu sederhana, karena tak memerlukan tambahan bahan atau alat lain dalam memainkannya.
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Kapan semut berevolusi? Lebih dari itu, semut berhasil melakukan semua ini tanpa adanya bentuk pemerintahan atau kepemimpinan langsung, tetapi mereka telah bertahan jauh lebih lama dan jauh lebih berhasil daripada spesies lain yang berevolusi sekitar 140 hingga 168 juta tahun yang lalu.
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
Di bisnis media massa, Hary Tanoe bersaing dengan beberapa taipan media lainnya yakni Chairul Tanjung yang merupakan orang terkaya nomor lima versi majalah Forbes. Di bawah bendera CT Corps, Chairul Tanjung memegang kendali dua stasiun televisi dan satu online.
Nama lain dalam persaingan bisnis media adalah Aburizal Bakrie yang memegang kendali atas dua stasiun televisi dan sebuah media online. Persaingan bisnis media di tanah air juga diramaikan oleh Surya Paloh yang membawa bendera media grup.
Aksi ekspansi taipan-taipan media ini semakin memperketat bisnis persaingan media di dalam negeri. Mulai dari CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, yang mencaplok media online, hingga kabar mengenai aksi ekspansi Hary Tanoe membeli stasiun televisi milik Aburizal Bakrie.
Ketatnya persaingan bisnis antara Hary Tanoe, Chairul Tanjung dan Aburizal Bakrie tidak hanya terjadi di bisnis media massa. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Hary Tanoe tengah menyiapkan dana puluhan triliun untuk membangun sebuah kawasan hiburan di kawasan wisata Lido, Jawa Barat. Lahan yang akan disulap jadi kawasan wisata ini dibeli dari Aburizal Bakrie.
Taman hiburan ala bos MNC ini diklaim tak akan kalah canggih dengan Gold Coast di Australia. Bahkan, taman hiburan ini dipersiapkan untuk menyaingi Trans Studio yang dimiliki oleh Chairul Tanjung.
"Kalau Trans Studio kan hanya satu studio, kalau ini banyak. Sekelas Gold Coast di Australia itu lah," ujar Direktur PT Global Mediacom David Fernando Audy kepada merdeka.com, Senin (11/2).
MNC telah membeli Lido Lakes Resort dari Bakrie, sepaket dengan jalan tol yang dikelola Aburizal Bakrie. MNC diketahui telah menggelontorkan Rp 2 triliun untuk pembelian jalan tol dan resort tersebut.
Taipan Chairul Tanjung terlebih dahulu terjun di bisnis taman hiburan. Pada 2009, CT mendirikan Trans Studio di Makassar lalu disusul Trans Studio Bandung. Investasi untuk membuat taman hiburan tersebut diperkirakan mencapai Rp 1 triliun.
Trans Studio Resort Makassar adalah kawasan wisata terpadu di Makassar seluas 12,7 hektar. Proyek ini diresmikan pada 9 September 2009 oleh Jusuf Kalla. Di dalamnya terdapat pusat perbelanjaan yang meliputi Trans Walk dan Trans Rodeo Drive. Dilengkapi pula Trans Studio, Trans Hotel, serta kantor Bank Mega.
Trans Studio Theme Park menyajikan 21 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 4 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik. Sedangkan Trans Studio Mall merupakan pusat perbelanjaan berlantai 5 dengan "leasable area" seluas 55,000 m2 dilengkapi 3 buah atrium.
CT juga membangun Trans Studio Bandung. Taman bermain di dalam ruangan ini diklaim terbesar di dunia dan dikelola di bawah bendera CT Corps. Trans Studio Bandung mulai dibuka umum pada 18 Juni 2011.
Tidak puas dengan dua taman hiburan tersebut, seolah ingin menancapkan kukunya dalam bisnis taman hiburan, CT berencana membangun Kawasan Terpadu Trans Studio di Jakarta yang diklaim 10 kali besar lebih besar dari kawasan yang ada di Bandung.
Proses pembangunan kawasan terpadu di ibu kota ini direncanakan mulai tahun ini
"Selain itu kami juga menginginkan dibangun 20 kawasan terpadu di Indonesia dalam 10 tahun ke depan," kata CT pertengahan tahun lalu.
Tidak hanya Hary Tanoe dan CT yang bersaing di bisnis taman hiburan. Bos VIVA grup, Aburizal Bakrie justru lebih dulu bersaing dengan CT di bisnis ini. Januari 2010, PT Sentul City Tbk melakukan penguatan posisi dengan mengambil alih 88 persen saham PT Bukit Jonggol Asri. Hal ini ditujukan untuk mempercepat pelaksanaan proyek kota baru mandiri. Pada bulan Juli 2010, Sentul City lalu merangkul PT Bakrieland Tbk sebagai pemegang saham mayoritas, 51,49 persen.
Sekitar Juli 2011 megaproyek Sentul Nirwana yang akan memanfaatkan lahan 12.000 hektar di wilayah Jonggol. Kabupaten Bogor, Jawa Barat dimulai. Tahap pertama ini, Sentul membangun Jungleland seluas 40 hektar. Ini adalah sebuah taman bermain berkelas dunia, dengan tema-tema tertentu.
Pengembang meyakini Jungleland akan menjadi fenomena karena menghadirkan delapan zona tematik yang menyediakan 90 permainan modern untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan keluarga.
Selain Zona Selasar yang merupakan "pintu gerbang" Jungleland dengan plaza utama dan pasar malam. Pengunjung disuguhkan zona wahana, yaitu Zona Carnival yang menyediakan berbagai permainan, seperti Carrousel, Ferrish Wheel, Sky, Swinger, Mini Coaster, Bumper Ca, Tea Cup, Splash Settle. Mini Train, Dry Slide, Children Playground, Mini Bumper Car, Mini Bumper Boat, Skate, dan Mini Pirates.
Selain itu, tersedia Zona Explore yang berisi berbagai permainan luar biasa, seperti Three Loop Coaster, Mega Drop. Catalysm, Octopus, Spinning Coaster, Dark Rides, dan Drifting Coster. Ada pula Zona Parade yang menyajikan Lampion Garden, Games Houses, dan Rumah Boneka. Taman bermain ini diklaim menjadi yang terbesar di Asia Pasifik.
(mdk/noe)