Perbaiki kualitas gizi nasional, LIPI dorong pemda optimalkan pangan lokal
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, mengatakan pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menjalankan program pemenuhan gizi masyarakat dengan berbasis pada pangan lokal. Ini merupakan rekomendasi dari hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) XI 2018.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, mengatakan pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menjalankan program pemenuhan gizi masyarakat dengan berbasis pada pangan lokal. Ini merupakan rekomendasi dari hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) XI 2018.
"Kecukupan gizi ini kan bisa dipenuhi dalam bentuk yang berbeda. Itu yang jadi rekomendasi, bahwa kita harus menghargai kearifan lokal. Gunakan pangan lokal untuk memperbaiki gizi," ungkapnya ketika ditemui, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kapan Sendang Geulis Kahuripan ada? Merujuk perhutani.co.id, telaga yang juga dikenal dengan sebutan Cai Cikahuripan ini rupanya telah ada sejak abad ke-14 silam.
-
Siapa penemu burjo? Ide jualan burjo pertama kali datang dari seorang pria asal Kuningan, Jawa Barat, yang dikenal dengan nama Salim.
Pemenuhan gizi masyarakat dengan berbasis pangan lokal ini, kata dia, akan lebih mudah. Sebab, memanfaatkan potensi pangan lokal yang sudah ada di masing-masing daerah.
"Jadi tidak diambil dari luar. Lebih mudah," imbuhnya.
Pemerintah Daerah diharapkan lebih kreatif dan juga memanfaatkan perkembangannya teknologi sehingga pangan lokal yang sudah ada dapat dikreasikan menjadi aneka produk yang tidak saja bergizi tapi juga menarik untuk dikonsumsi.
"Di situ pentingnya teknologi. Kalau di Subang punya pisang, di daerah timur ada Sagu, selain itu ada juga singkong. Yang diperlukan adalah bagaimana teknologi digunakan untuk mengolah sehingga membantu pemenuhan Gizi berbasis pangan lokal," tandasnya.
Baca juga:
Presiden Bank Dunia ajak dunia belajar dari Indonesia tangani stunting
Bertemu Presiden Bank Dunia, Jokowi bahas stunting
Menko Puan minta masyarakat terlibat berantas stunting
Tak melulu di daerah, pemerintah sebut 17.000 anak di DKI Jakarta menderita stunting
Menteri Bambang ingatkan pemda kasus stunting hambat pertumbuhan ekonomi
Bos Bappenas: Bonus demografi bisa dimanfaatkan kalau kita punya generasi cerdas
Bos Bappenas beberkan kontribusi masyarakat tekan stunting di Indonesia