Perhatikan Nasib Nelayan, BKIPM Tunggu Kebijakan Menteri Edhy soal Ekspor Lobster
Dia mengungkapkan bahwa sesuai PermenKP Nomor 56 Tahun 2016, benih lobster yang boleh diekspor bobotnya di atas 200 gram.
Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) berupaya perhatikan nasib nelayan di tengah upaya Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Edy Prabowo akan mengekspor benih lobster.
"Kita tunggu hasilnya saja kayak apa aturannya. Tentunya kita harus siap melaksanakan kebijakan Menteri KKP, dan kita akan sangat bijak memperhatikan nasib para nelayan," kata Kepala BKIPM Kota Semarang, Raden Gatot Perdana, Selasa (17/12).
-
Lobster Biru apa yang ditemukan oleh nelayan ini? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Bagaimana nelayan ini menunjukkan kepedulian terhadap lobster biru yang langka? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Bagaimana cara membuat lobster pedas gurih? Cuci lobster sampai bersih, belah bagian ekor ke arah punggung. Setelah itu tumis bumbu halus sampai harum. Tuangkan santan encer, aduk sampai merata. Masukkan daun salam, lengkuas, serta lobster, tunggu sampai bumbu meresap. Angkat lobsternya saja dan biarkan sisa bumbu di wajan. Kemudian bakar lobster di atas bara sambil terus diolesi bumbu yang tersisa tadi sampai kering. Angkat dan sajikan.
-
Mengapa lobster biru yang ditemukan ini dianggap langka? Menurut FTC, lobster biru terjadi hanya satu dari setiap 2 juta lobster. Mereka menekankan bahwa kemungkinan lobster biru ditangkap, dikirim, diselamatkan, dan tidak dinikmati sangat sulit, hampir tidak mungkin.
-
Bagaimana cara Heru merawat lobster air tawarnya? Dikutip dari tayangan YouTube Liputan6, kolam lobster tidak perlu sering dikuras. Selagi air masih bening, kata Heru, kolam tersebut masih aman untuk lobster. Selain itu, budi daya lobster juga menghemat biaya pakan. Pakan lobster di kolam milik Heru menggunakan pelet, sayuran, dan cacing. Dalam sehari, Heru memberi makan lobster di kolam sebanyak dua kali, yakni pada pagi dan sore hari.
-
Dimana habitat lobster biru yang ditemukan oleh nelayan ini? Lobster hidup di mana? Habitat udang karang (lobster) pada umumnya adalah di perairan pantai yang banyak terdapat bebatuan /terumbu karang. Terumbu karang ini di samping sebagai barrier (pelindung) dari ombak, juga sebagai tempat bersembunyi dari predator, serta sebagai daerah pencari makan (Verianta, 2016).
Dia mengungkapkan bahwa sesuai PermenKP Nomor 56 Tahun 2016, benih lobster yang boleh diekspor bobotnya di atas 200 gram. "Soal ekspor aturan ada syaratnya lobster harus di atas 200 gram. Kita bantu tingkatkan pendapatannya secara maksimal. Seperti kita lakukan pelepasliaran benih lobster ke Karimunjawa yang harapannya bisa berkembangbiak," imbuhnya.
Sedangkan, pangsa pasar lobster selama ini menyasar ke beberapa negara Asia Pasifik seperti Singapura dan China. Dengan kondisi itu, kata dia volume ekspor lobster selama setahun terakhir masih relatif kecil ketimbang yang dilakukan di daerah lainnya.
"Jadi yang banyak diekspor itu ya dari Jakarta dan Surabaya. Di Jateng komoditi yang paling banyak diekspor masih rajungan," ungkapnya.
Ukuran Kecil Dilepasliarkan
Untuk benih lobster dengan ukuran di bawah standar, katanya selama ini kerap dilepasliarkan kembali ke sejumlah perairan. BKIPM mencatat proses pelepasliaran sudah dilakukan empat kali pada Januari-November 2019.
"Intinya kita meminta masyarakat untuk menunggu aturan baru yang akan diterbitkan oleh Menteri Edy Prabowo," ungkapnya.
Kepala Seksi Pengawasan Pengendalian dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Semarang, Ely Musyarofah mengatakan di tahun ini, pihaknya telah mengekspor lobster beku sebanyak 26.880 kilogram ke China selama tujuh kali pada November dan Desember 2019.
Sementara di sisi lain, pihaknya juga berhasil melakukan pelepasliaran benih lobster selama empat kali dan mampu menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp56,3 miliar.
Jumlah benih lobster yang dilepasliarkan sebanyak 378.761 ekor di perairan Karimunjawa. Pelepasliaran dikerjakan pada 12 April, 3 Mei, 21 Mei dan 13 Juli. Untuk jenisnya yaitu lobster mutiara dan lobster pasir.
"Itu semua hasil penggagalan dari penyelundupan di Tanjung Jabung Barat dan Cirebon," tutup Ely Musyarofah.
(mdk/idr)