Perjalanan Hidup Bos Xiomi, Cinta Teknologi Hingga Punya Harta Rp192 Triliun & Masuk Jajarang Orang Terkaya Dunia
Pada tahun 1998, Lei Jun bekerja di perusahaan perangkat lunak, Kingsoft.
Lei Jun, pria kelahiran 16 Desember 1969 di Xiantao, Hubei, China, berhasil menciptakan merk ponsel yang saat ini mendunia, Xiaomi.
Perjalanan Hidup Bos Xiomi, Cinta Teknologi Hingga Punya Harta Rp192 Triliun & Masuk Jajarang Orang Terkaya Dunia
Perjalanan Hidup Bos Xiomi, Cinta Teknologi Hingga Punya Harta Rp192 Triliun & Masuk Jajarang Orang Terkaya Dunia
- Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Punya Perusahaan Besar dengan Kekayaan Rp1.700 Triliun
- Segini Harta yang Dibutuhkan untuk Masuk Kelompok 1 Persen Konglomerat Dunia
- Perjalanan Hidup Orang Terkaya ke-25 di Dunia, Dulu Sopir Angkot Kini Tajir Melintir Hartanya Rp1.133 Triliun
- Bangun Pabrik HP Hanya Butuh Setengah Triliun, Prabowo: Ya Bangun Segera
Dedikasinya terhadap dunia teknologi membawa Lei Jun masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.
Lei Jun, pria kelahiran 16 Desember 1969 di Xiantao, Hubei, China, berhasil menciptakan merk ponsel yang saat ini mendunia, Xiaomi.
Dalam laman biografiku.com, sejak remaja Lei Jun sudah menyukai dunia teknologi. Setelah lulus dari sekolah Mianyang pada tahun 1987, Lei Jun melanjutkan pendidikannya di Universitas Wuhan. Dari sana, Lei Jun berhasil meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang Teknik.
Pada tahun 1998, Lei Jun bekerja di perusahaan perangkat lunak, Kingsoft. Di sana dia bekerja untuk pengembangan teknologi. Hingga akhirnya, Lei Jun diangkat menjadi Kepala Eksekutif di Kingsoft.
Lei Jun juga berkontribusi dalam penawaran saham perdana atau IPO (initial Public Offering) Kingsoft di bursa saham Hong Kong.
Dia juga turut andil dalam pendirian Joyo.com, sebuah toko buku dan situs online e-commerce yang kemudian dijual ke Jeff Bezos yang merupakan pendiri Amazon.com sebesar USD75 juta pada tahun 2004.
Hingga akhirnya pada 20 Desember 2007, dengan alasan kesehatan, Lei jun kemudian mengundurkan diri sebagai Presiden dan CEO Kingsoft.
Tiga tahun berselang, pada 6 April 2010, Lei Jun mendirikan Xiaomi Tech bersama mantan eksekutif Google Lin Bin. Melalui Xiaomi, Lei Jun meyakini dia mampu menyediakan ponsel pintar berkualitas tinggi serta strategi penjualan dengan harga terjangkau.
Dengan mengandalkan penjualan secara online tanpa membuka toko retail, Xiaomi berhasil menggeser Blackberry dan Microsoft. Xiaomi bahkan berhasil menempati posisi tiga besar sebagai perusahaan pembuat smartphone tersukses dibawah Samsung dan Apple.
Pada tahun 2014, Xiaomi memimpin pada kuartal kedua peringkat smartphone dengan pangsa pasar 14 persen di China menurut perusahaan riset Canalys, diikuti oleh Samsung, Lenovo, dan Yulong, masing-masing dengan 12 persen.
Pada 2013, Xiaomi bernilai lebih dari USD10 miliar, setara dengan Lenovo, sebuah perusahaan teknologi dengan karyawan 10 kali lipat lebih banyak karyawan yang didirikan 26 tahun sebelumnya.
Tahun 2014, Xiaomi muncul dengan gebrakan ponsel murah dengan spesifikasi tinggi. Sebagai sebuah perusahaan pendatang baru, selain handphone dengan spesifikasi high-end yang ditawarkan sangat murah jauh dibawah harga pasar. Strategi pemasaran atau penjualannya pada awalnya bisa dikatakan unik karena hanya dijual secara online.
Tak perlu waktu yang lama, gebrakan yang dilakukan sukses membuat Xiaomi masuk dalam tiga besar merk smartphone paling laris di dunia dibelakang Samsung dan Apple.
Di tahun 2020, nilai kapitalisasi Xiaomi diperkirakan mencapai Rp1.410 triliun.
Di tahun 2021, Perusahaan Xiaomi masuk dalam jajaran 100 brand paling bernilai di dunia. Boston Consulting Group (BCG) memasukkan nama Xiaomi sebagai salah satu perusahaan paling inovatif di dunia atau “The Most Innovative Companies 2021”.
Atas kesuksesannya mendirikan Xiaomi, Lei Jun mendapatkan julukan Steve Job asal China. Melansir laman Forbes, harta kekayaan Lei Jun pada tahun 2023 sebesar USD12,4 miliar atau setara Rp192 triliun.