Perjalanan Perbankan Hadapi Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0
Revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. Mau tidak mau, banyak sektor harus menyesuaikan dengan kondisi kemajuan teknologi tersebut, termasuk perbankan. Group Head Digital Banking Mandiri Sunarto Xie, menyebutkan hal serupa terjadi dialami oleh salah satu bank pelat merah tersebut.
Revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. Mau tidak mau, banyak sektor harus menyesuaikan dengan kondisi kemajuan teknologi tersebut, termasuk perbankan. Group Head Digital Banking Mandiri Sunarto Xie, menyebutkan hal serupa terjadi dialami oleh salah satu bank pelat merah tersebut.
Dia menjelaskan, di era digitalisasi atau serba digital ini nasabah cenderung memilih untuk melakukan transaksi melalui digital channels. Hal tersebut melatarbelakangi perusahaan untuk terus berpacu dengan kemajuan teknologi digital sektor keuangan.
-
Mengapa BYD dan Bank Mandiri berkolaborasi? Berangkat dari visi yang sama, kolaborasi ini memiliki tujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat dapat memiliki kendaraan listrik untuk mendorong perubahan gaya hidup ramah lingkungan.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
"Dari sejak tahun 2011 orang yang melakukan transaksi di e-channel di Indonesia tumbuh dari 5 persen ke 36 persen, itu 6 kali lipat," kata Sunarto di Mandiri University Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/11).
Sementara itu, di negara tetangga seperti Singapura, transaksi melalui digital channels sudah sampai di angka 94 persen.
Sunarto menyebutkan, Bank Mandiri sejak tahun 2014 bahkan telah mendirikan direktorat khusus yang menangani urusan digital. Selain itu, selama beberapa tahun terakhir ini perusahaan sangat loyal mengalokasikan anggaran dengan porsi besar untuk investasi di sisi IT.
Di Bank Mandiri sendiri, hingga tahun 2017 tercatat nasabah pengguna layanan mobile banking mencapai 37 persen, internet banking 17 persen, dan pengguna mesin ATM 40 persen. Sementara itu, nasabah yang mengunjungi kantor cabang hanya tinggal sisanya yaitu sekitar 6 persen saja.
Dia menceritakan, saat memasuki era revolusi industri 2.0 saat itu nasabah yang mengunjungi kantor cabang mulai berkurang karena beberapa aktivitas seperti tarik tunai, transfer dapat dilakukan oleh sebuah mesin bernama Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Memasuki era industri 3.0, pengguna mesin ATM pun menurun sebab banyak aktivitas perbankan saat ini dapat dilakukan atau diselesaikan hanya dengan sebuah aplikasi mobile banking. Padahal di tahun 2013 pengguna ATM mencapai 60 persen.
"Orang melakukan transaki di ATM semakin sedikit, sudah shifting ke m-banking," ujarnya.
Sunarto menyebutkan, dalam waktu lima tahun ke depan ada kemungkinan mesin ATM sudah tidak ada lagi sebab semua fungsinya sudah diambil alih oleh aplikasi dan bentuk digitalisasi lainnya yang lebih modern.
"Dulu mau transaksi harus ke kantor cabang, orang mau berbank datang ke cabang, kita harus visit ke bank untuk melakukan transaksi perbankan. Kita pikir bagaimana invest di kantor cabang. (Kemudian) kita perbanyak mesin ATM. 5 tahun lagi kita barangkali sudah tidak melihat (aktivitas di mesin ATM)," ujarnya.
Dia menyebutkan, pertumbuhan jumlah kantor cabang akan berbanding terbalik dengan pertumbuhan digital. "Karena ketika digital tumbuh, fisik semakin kecil," ujarnya.
Sementara itu, memasuki era revolusi industri 4.0 nasabah perbankan mulai memasuki pola baru. Yaitu banking everywhere dimana aktivitas perbankan sudah bisa dilakukan di platform non bank atau yang tidak berkaitan dengan bank. "Mulai visit ke yang bukan perbankan yaitu aplikasi. Aplikasi kita download dan kita pakai sendiri," ujarnya.
Dia menegaskan, saat ini bank akan dituntut untuk dapat memfasilitasi nasabah dalam melakukan transaksi atau layanan perbanakn di luar channel milik perbankan seperti media sosial, dan lain sebagainya.
Salah satu contoh terbaru, dia mengungkapkan saat ini top up atau isi ulang uang elektronik (e-money) mandiri sejak dua bulan lalu sudah dapat dilakukan di salah satu market place besar di Indonesia. Tidak lagi hanya dapat dilakuakn di merchant, ATM atau aplikasi m-banking.
"Orang ke depannya tidak mmbutuhkan bank tapi di membutuhkan banking activities (aktivitas perbankan), sehingga tranformasi digital di sektor perbankan merupakan sbeuah keharusan. Saya butuh perbankan? butuh. Tapi saya tidak butuh fisik bank nya," ujarnya.
Hal ini sesuai dengan hasil survey yang dilakukan Brett King bertajuk author of bank 4.0 menunjukkan bahwa saat ini "banking is no longer somewhere you go, its something you do. Banking everywhere, never at bank". Sehingga disebutkan bahwa bank yang mengadopsi kemajuan digital akan tumbuh 18 persen pada tahun 2020. Sementara itu, bank yang tidak mengadopsi digitalisasi akan anjlok 18 persen di tahun yang sama.
Bank harus pintar memposisikan dirinya di era revolusi industri 4.0 ini. Bank harus sudah mulai memikirkan bagaimana caranyae mendesain suatu aplikasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan pola pikir start up.
Selain itu, bank juga harus pintar menjalin kolaborasi dengan perusahaan fintech yang dapat ikut mendongkrak bisnis perusahaan. "Tak hanya bank Mandiri, saya rasa semua bank saat ini arahnya kesitu," tutupnya.
Baca juga:
Tetra Pak dan Tren Digitalisasi Industri Makanan-Minuman Indonesia
Mantan Menteri Energi Era Soeharto Beberkan Tantangan Indonesia ke Depan
Ini Cara Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Industri Otomotif RI
Badan Litbang Perhubungan Diminta Lebih Dinamis Hadapi Revolusi Industri 4.0
Rhenald Kasali: Tahun Depan Sektor Keuangan Akan Berdarah-darah