Permintaan apel Malang naik pasca larangan impor Granny Smith & Gala
Para pedagang kewalahan menerima order.
Pelarangan impor apel jenis Granny Smith dan Gala asal Amerika oleh Kementerian Perdagangan membawa dampak positif bagi pedagang Apel di Kota Batu, Malang. Akibat keputusan tersebut, permintaan pasar apel mengalami peningkatan hingga kesulitan barang.
Para pedagang mengaku harus berburu apel hingga ke wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan demi memenuhi permintaan. Namun tetap saja, permintaan pasat belum bisa terpenuhi.
"Permintaannya memang naik pesat, berapapun jumlah barang selalu terkirim. Saya kirim sekitar 5,5 ton setiap hari," kata Maria, pedagang apel di Pasar Besar Kota Batu, Jumat(6/2).
Maria sendiri mengaku memiliki apel di lahan seluas 3 hektare, selain membeli hasil panen dari petani. Hasil dari kebunnya sekitar 35 ton yang dipanen setiap enam bulan sekali.
Selama ini Maria mengirim barang ke sejumlah daerah, di Jawa Timur maupun luar pulau. Barang-barang dikirim melalui ekspedisi ke Bali, Lombok, Pontianak, Solo, dan Yogyakarta.
Sejak muncul larangan impor apel Amerika, Maria mengaku kesulitan memenuhi permintaan. Setiap hari ada telepon permintaan tetapi banyak yang masih belum bisa dipenuhi.
"Ada peningkatan sekitar 30 persen, tapi tidak semua permintaan bisa terpenuhi, karena tergantung stok," katanya.â¬
Beberapa daerah sekitar Batu yang menjadi sasaran untuk mendapatkan apel biasanya dari Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, serta Pujon dan Tumpang di Kabupaten Malang.
Produksi Apel Batu menurutnya terus mengalami penurunan dan tidak lagi sebanyak tahun 90-an.
"Sejak masuk tahun 2000 ini mulai turun. Sepertinya karena lahan semakin sempit dan tanah tak subur lagi. Daerah Bumiaji sekarang malah banyak petani tebu," lanjutnya.â¬
Pengamat Ekonomi Indef, Ahmad Erani Yustika kepada merdeka.com mengungkapkan, kenaikan harga apel bisa jadi karena faktor distribusi. Harga di tingkat petani kemungkinan tidak mengalami perubahan. Kalaupun mengalami kenaikan tidak dalam waktu yang panjang, yakni ketika distribusi kembali normal.
"Memang belum secara khusus melakukan survei, tetapi pandangan saya seperti itu. Kenaikan harga belum sepenuhnya menaikkan kesejahteraan petani apel," katanya.
Baca juga:
Kelab malam di Pekanbaru masih sajikan apel berbakteri asal AS
Meski dilarang, pedagang di Aceh masih jual apel berbakteri
Heboh apel berbakteri, Menteri Desa ingin buah lokal mendunia
Meski dilarang, pedagang di Rohul masih jual apel berbakteri
Razia swalayan di Kelapa Gading, BPOM sita 17 dus apel asal Amerika
Dinas Perdagangan DKI sita apel berbakteri dari California
-
Apa yang ditawarkan oleh Wisata Petik Apel Malang? Wisata petik apel memberikan pengalaman seru dan menarik. Berlibur bersama keluarga di akhir pekan tentu menjadi salah satu kegiatan menarik yang bisa dilakukan. Terutama, bagi Anda yang sehari-hari sibuk dengan aktivitas pekerjaan hingga jarang bertemu pasangan dan anak-anak.
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Dimana saja lokasi wisata petik apel di Malang? Terletak di Jl. Abdul Gani, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Kusuma Agrowisata menawarkan keindahan alam pegunungan yang menakjubkan.
-
Bagaimana cara menikmati apel di Wisata Petik Apel Malang? Pengunjung dapat memetik apel sesuai dengan selera dan membawanya pulang sebagai oleh-oleh.
-
Kapan Arema Malang didirikan? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Apa yang Arumi lakukan saat karnaval di Malang? Arumi gak cuma datang doang, dia juga ikut jalan di dalam barisan karnaval pake kostum yang super keren!