Permintaan Tinggi, Wirausaha Peralatan Outdoor Mampu Raup Omzet Rp 30 Juta per Bulan
Seperti misalnya yang dilakukan oleh Pelangi Outdoor. Wirausaha yang menyajikan perlengkapan dan peralatan untuk pendakian gunung ini mengakui bahwa permintaan di bisnis ini semakin berkembang. Namun, menjamurnya permintaan tidak dibarengi dengan pasokan yang justru membuat tren bisnis ini menurun.
Meningkatnya keinginan orang untuk beraktivitas di alam membuat permintaan perlengkapan luar ruangan atau outdoor menjadi semakin besar. Kebutuhan tersebut yang kemudian dimanfaatkan para pelaku usaha yang ingin memulai wirausaha di sektor ini.
Seperti misalnya yang dilakukan oleh Pelangi Outdoor. Wirausaha yang menyajikan perlengkapan dan peralatan untuk pendakian gunung ini mengakui bahwa permintaan di bisnis ini semakin berkembang. Namun, menjamurnya permintaan tidak dibarengi dengan pasokan yang justru membuat tren bisnis ini menurun.
-
Apa yang dirayakan Ririn Ekawati dalam acara peluncuran bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Siapa yang memanfaatkan Indibiz di Denpasar? Hingga bulan Oktober 2023, jumlah pelanggan Indibiz di Denpasar sudah mencapai 415 pelanggan.
-
Bagaimana Inul Daratista memandang pekerjaannya? "Pekerjaan akan menjadi ringan jika kita menikmatinya" bukan sekadar omong kosong bagi Inul Daratista. Istri Adam Suseno ini memang dikenal sangat mencintai pekerjaannya.
-
Bagaimana Hari Inovasi Indonesia mendorong individu dan pelaku bisnis untuk berinovasi? Hari Inovasi Indonesia mendorong agar individu dan pelaku bisnis untuk lebih produktif menciptakan gagasan dan ide yang inovatif.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
"Kalau untuk sekarang beberapa banyak penurunan tren bisnis outdoor. Penyebab pertama, satu ketidaktersediaan barang. Terus kedua modal usaha," kata salah satu pegawai pengelola, Buyung Rindu Alam, saat ditemui di pameran Indonesia Outdoor Festival (INDOFEST) 2019, di Senayan, Jakarta, Kamis (7/3).
Buyung menambahkan, sebetulnya untuk bisnis di bidang ini sendiri tidak bisa diperkirakan keuntungannya. Namun, secara omzet memang masih menjanjikan. "Kalau untuk per bulan di satu toko aja kurang lebih Rp 30 jutaan. Kalau di sini (INDOFEST) sih ya bisa beberapa kali lipatnya," kata Buyung.
Dia menyarankan, untuk meraup omzet besar, pelaku usaha memprioritaskan penjualan produk lokal. "Kalau untuk sekarang ini omset tergantung ada yang menjanjikan juga ada yang tidak. Tergantung kita mau mainnya di mana. Kalau kita mau main produk lokal itu pasti bisa menjanjikan," katanya.
Terakhir, Buyung mengatakan, untuk bisa membangun atau memulai bisnis outdoor saat ini paling tidak harus merogoh kocek hingga ratusan juta Rupiah. Angka tersebut sudah maksimal. Sebab, itu sudah termasuk sewa ruko, hingga peralatan outdoor secara lengkap.
"Pertama wirausaha sektor ini dibutuhkan sudah pasti modal. tergantung mau apa nih, unik apa yang mau dipegang. Kalau untuk sekaligus itu ratusan juta sudah sama tempat. Dengan berbagai macam produk," katanya. Sekedar informasi, Pelangi Outdoor sendiri saat ini sudah bermarkas tersebar di berbagai lokasi. Mulai dari Bekasi, Bogor, Grogol, Sumur Bor (Jakarta Barat), hingga Batu Ceper (Tangerang).
Baca juga:
Bantu Kehidupan Ekonomi Rakyat Palestina, ini Deretan Bantuan Indonesia
Intip Deretan Bisnis Reino Barack, Pria yang Telah Resmi Nikahi Syahrini
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Dorong Lahirnya Para Sociopreneur Baru
Pebisnis Skala UKM Disarankan Lirik Digital Marketing
Kampus BINUS Dorong Pertumbuhan Wirausahawan Teknologi dan Digital di Indonesia
Cetak Pengusaha Baru, Simac Gelar Pelatihan Barista Bagi Para Santri
Kemenperin Target Cetak 20.000 Wirausaha Baru Hingga Akhir 2020