Kisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp 9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi
Tak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Tak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Kisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi
Sarung merupakan pakaian yang sehari-hari yang identik dengan kaum muslim, terutama untuk kebutuhan salat lima waktu. Pria muslim pada umumnya memiliki lebih dari satu sarung.
-
Siapa pendiri Pabrik Tenun Kesono? Berdiri pada tahun 1935, pabrik ini dulunya jadi pabrik tenun terbesar di Jawa Timur. Pendirinya adalah keluarga Bin Martak, yang sebelumnya mendirikan pabrik tenun pertama di Surabaya.
-
Dimana Pabrik Tenun Kesono berdiri? Keluarga Bin Martak sengaja memilih Desa Kesono sebagai lokasi pendirian pabrik tenun karena berdekatan dengan salah satu sumber air terbaik pada zaman Hindia Belanda.
-
Bagaimana tradisi lelang bandeng Gresik dimulai? Bermula dari situlah Sunan Giri mengajarkan pada masyarakatnya untuk berniaga (Hasan, 2020).
-
Bagaimana cara membuat kain tenun di Kampung Tenun? Selain itu, Anda juga bisa merasakan pengalaman membuat kain tenun sendiri dengan menggunakan alat didampingi oleh para pengrajin profesional.
-
Apa yang dihasilkan oleh perusahaan genteng di Desa Berjo? Hasil produksi genteng dari Desa Berjo memiliki kualitas yang bagus dan terkenal sejak zaman Belanda dulu.
-
Apa produk sarung yang meraih Standar Nasional Indonesia (SNI)? Produk Sarung Mangga berhasil meraih sertifikat berstandar SNI 110:2019 Kategori Sarung Tradisional dari Balai Sertifikasi Textil Kementerian Perdagangan dan Perisdustrian.
Sarung Tenun
Ada beragam merek sarung yang beredar di pasar Indonesia, salah satunya sarung tenun khas Gresik.
Bahkan, pabrik sarung tenun khas Gresik tidak hanya menguasai pasar nasional, tetapi juga diekspor ke berbagai negara.
Dulu Usaha Tenun Kecil
Pada tahun 1953, usaha tenun kecil bernama Pertenunan BHS memulai usaha membuat sarung tenun.
Saat itu, usaha tenun yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini memproduksi saring tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Seiring waktu, usaha tenun kecil ini terus berkembang. Kapasitas produksi dan jenis produk ditambah. Kini, selain memproduksi sarung tenun manual, pabrik ini juga membuat sarung tenun menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM).
Mengutip situs resmi behaestex.co.id, sarung tenun yang diproduksi menggunakan mesin menyasar kalangan menengah ke bawah. Sementara produk pertamanya, sarung tenun manual ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.
Harga Capai Rp9 Juta
Mengutip Instagram @maduraholic, harga sarung tenun khas Gresik ini berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp9 juta per biji. Pengguna sarung ini tidak hanya mempertimbangkan fungsi sarung, tetapi juga bagian dari gaya hidup.
Bahkan, pada sebagian masyarakat, sarung tenun khas Gresik ini jadi salah satu bentuk adu gengsi. Semakin mahal sarung tenun yang dikenakan membuat penggunanya merasa bangga.
Pasar Ekspor
Najib Abdurrauf Bahasuan, Direktur Utama Behaestex mengungkapkan, saat ini produknya diekspor ke pasar internasional di sejumlah negara Asia Tenggara, Afrika, Amerika, dan beberapa negara di benua lainnya.