Perusahaan Genteng di Sleman Ini Sudah Terkenal Sejak Zaman Belanda, Begini Sejarahnya
Genteng yang dihasilkan sejak zaman dulu sudah diakui memiliki kualitas yang bagus.
Genteng yang dihasilkan sejak zaman dulu sudah diakui memiliki kualitas yang bagus.
Perusahaan Genteng di Sleman Ini Sudah Terkenal Sejak Zaman Belanda, Begini Sejarahnya
Di sisi barat daya Kabupaten Sleman, terdapat sebuah kawasan perbukitan yang berada di tiga kecamatan sekaligus, yaitu Kecamatan Godean, Seyegan, dan Minggir.
Perbukitan itu dihasilkan oleh endapan fluvio vulkanik dan longsoran raksasa dari Gunung Merapi.
-
Kapan perusahaan kayu jati Belanda dibangun? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Siapa yang membuat genteng di desa? Pak Sulis, salah satu pengrajin genteng di sana, tengah membuat tanah merah seperti adonan kue.
-
Kapan pembuatan gerabah Banten dimulai? Gerabah mengalami perjalanan yang panjang di wilayah Banten. Bahkan menurut data klasik, pembuatannya diperkirakan sudah berlangsung sejak sebelum berdirinya kerajaan Banten atau diperkirakan masa Hindu Buddha.
-
Kapan Banten Girang berdiri? Mengutip penelitian Claude Guillot pada tahun 1988 – 1992, kawasan Banten Girang sudah memiliki penduduk kala itu.
-
Apa yang dibuat di desa pengrajin genteng? Di desa itu, banyak warga yang berprofesi sebagai perajin genteng, bahkan saat usianya telah lanjut
-
Kapan Belanda pertama kali datang ke Banten? Dilandir dari laman bataviadigital.perpusnas.go.id, pasukan Belanda mulanya mendarat di Pelabuhan Banten pada 1596.
Salah satu perbukitan bernama Gunung Berjo. Seluruh batuan penyusun Gunung Berjo sudah mengalami pelapukan menjadi tanah lempung dan tertutup oleh vegetasi lebat.
Keberadaan tanah lempung tersebut dimanfaatkan warga setempat sebagai mata pencaharian. Mereka memanfaatkan tanah lempung itu untuk dijadikan kerajinan genteng dengan produksi yang melimpah.
Tak heran warga kampung di sekitar Gunung Berjo banyak mendirikan industri genteng yang bisnisnya begitu maju. Industri menjadi tumpuan perekonomian masyarakat setempat dan diwariskan secara turun-temurun.
Dilansir dari kanal YouTube Komunitas Ohol, salah satu perusahaan maju di Desa Berjo adalah milik Pak Juwadi.
Ia mengatakan usaha genteng dan batu bata miliknya merupakan warisan kakeknya dulu yang diturunkan kepada orang tuanya.
Orang tua Pak Juwadi kemudian mewariskan usaha itu kepadanya.
Hasil produksi genteng dari Desa Berjo memiliki kualitas yang bagus dan terkenal sejak zaman Belanda dulu.
Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa surat kabar yang memberitakanya, seperti dalam surat kabar Algemeen Handelsblad pada tanggal 4 Oktober 1928.
Surat kabar tersebut memberitakan bahwa Desa Berjo dikenal karena produksi gentengnya yang berkualitas.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Karamisch Labora Bandung, tanah liat di sana memiliki kualitas.
Dari hasil penelitian itu, Asosiasi Pameran Tahunan Jogja kemudian memberikan uang muka kepada salah satu pembuat genteng untuk membuat oven sesuai dengan model yang telah ditentukan oleh pejabat dari laboratorium.
Ternyata hasilnya berbuah manis. Kualitas genteng menjadi lebih bagus sehingga pesanan-pesanan menjadi lebih banyak dari yang bisa mereka penuhi.
Dengan keberhasilan itu, banyak pengusaha genteng di Desa Berjo melakukan hal serupa. Pesanan genteng datang dari berbagai tempat.
Bahkan pada masa itu seorang Asisten Residen Solo yang saat itu bertanggung jawab atas perbaikan perumahan di Solo rela jauh-jauh datang melakukan kunjungan ke kampung Berjo dan memesan genteng dalam jumlah besar.