3 Fakta Bojonegoro Produsen Kayu Jati Dunia pada Masa Silam, Dibeli Mahal Negara-negara Eropa
Kayu jati asal Bojonegoro sangat diminati negara-negara lain karena kualitasnya yang bagus
Kabupaten Bojonegoro pernah menjadi bagian dari penghasil kayu jati andalan dunia. Mantan Bupati Bojonegoro, Suyoto mengatakan bahwa pada tahun 1600-1900an atau pada masa kolonial Hindia Belanda di Indonesia, Bojonegoro merupakan produsen kayu jati kelas dunia.
Mengutip laman prc-initiative.org, pohon jati merupakan saksi sejarah perjalanan dan dinamika daerah Bojonegoro. Seno Gumira Ajidarma dalam novelnya yang berjudul Naga Bumi mengisahkan petualangan pendekar tanpa nama yang menjelajahi Pulau Jawa, Kamboja, Myanmar, hingga Tiongkok. Dikisahkan, si pendekar tanpa nama ini melewati hutan jati dan sungai di Bojonegoro.
-
Mengapa perusahaan kayu jati Belanda mengeksploitasi kayu jati di Jawa? Salah satu potensi kekayaan alam di Pulau Jawa adalah kayu jatinya. Hal inilah yang membuat Belanda menduduki dan membangun pusat pemerintahan di pulau ini. Sejak saat itulah kayu jati yang berada di daerah pelosok Jawa itu dieksploitasi habis-habisan.
-
Kenapa Bojonegoro penting bagi Jawa Timur? Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dikenal dengan sebutan kota banjir ini merupakan wilayah penting bagi Jawa Timur sejak dulu.
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati di Semarang? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
-
Kapan perusahaan kayu jati Belanda dibangun? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Kenapa gerabah Banten laku di Eropa? Alasan produk Banten digemari pasar internasional karena motif yang mencolok, dengan proses pembuatan yang masih tradisional.
-
Dimana sentra pembuatan boboko di Jawa Barat? Salah satu sentra pembuatan boboko yang kesohor di Jawa Barat ada di Dusun Awilega, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
Jati Berkualitas
Pada masa kolonial Belanda, Bojonegoro merupakan daerah termiskin di Karesidenan Rembang. Meski demikian, pihak kolonial memberi perhatian khusus kepada Bojonegoro karena daerah ini memiliki sumber daya alam melimpah dan bernilai tinggi. Salah satunya hutan jati dengan kualitas terbaik di dunia.
Peneliti Poverty Resource Center Initiative, Aw Syaiful Huda menceritakan bahwa pada zaman dulu kayu jati dari Bojonegoro banyak dipakai sebagai bahan bangunan keraton, perumahan, benteng pertahanan, kapal niaga, kapal perang dan lainnya.
Kayu jati dari Bojonegoro diekspor ke Eropa dan memiliki nilai jual sangat mahal. Ekspor kayu jati ini menambah pundi-pundi keuangan negara pihak kolonial Belanda.
Saksi Sejarah
Saat ini, di kawasan hutan Padangan masih terdapat pohon jati yang ditanam pada tahun 1857. Saat ini usianya telah mencapai 167 tahun dengan diameter lebih dari 550 centiemeter.
Pada 1994 sebuah kayu balok ditemukan di Sungai Bengawan Kawasan Ledok Kulon. Kayu ini lalu diangkat warga secara gotong-royong menuju Tempat Penimbun Kayu (TPK) di Desa Sukorejo, Bojonegoro.
Mengutip Instagram @bojonegorohistory, kayu sepanjang 17 meter dengan diameter 45 centimeter ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010.
Pada 2015 silam, 80 warga bergotong-royong memindahkan kayu jati berbentuk balok ini dengan cara dipikul sekaligus menggunakan bantuan gerobak dari TPK Sukorejo menuju alun-alun Bojonegoro. Kayu ini kemudian dikenal dengan sebutan Monumen Mbah Balok.
Keberadaan Mbah Balok menjadi salah satu penanda bahwa daerah Bojonegoro pernah menjadi bagian dari penghasil kayu jati andalan dunia.
Kondisi Alam Bojonegoro
Pohon jati tumbuh bagus di Bojonegoro karena kondisi alamnya keras, tandus, bahkan berbatu. Pada musim kemarau, kekeringan terjadi di banyak wilayah Bojonegoro. Sementara pada musim penghujan, banjir melanda daerah ini.
Pohon jati seolah menjadi representasi kehidupan warga Bojonegoro yang keras dan penuh ujian, salah satunya menghadapi kondisi bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti dan rutin terjadi setiap tahun.
Dari Bojonegoro, kata aktivis sosial dan lingkungan Aw Syaiful Huda, lahirlah sosok-sosok pejuang yang hebat dengan idealisme kuat. Seperti Arya Penangsang, Aria Sosrodilaga, Raden Ayu Tirtonoto dan lain sebagainya.