3 Fakta Bojonegoro Produsen Kayu Jati Dunia pada Masa Silam, Dibeli Mahal Negara-negara Eropa
Kayu jati asal Bojonegoro sangat diminati negara-negara lain karena kualitasnya yang bagus
Kabupaten Bojonegoro pernah menjadi bagian dari penghasil kayu jati andalan dunia. Mantan Bupati Bojonegoro, Suyoto mengatakan bahwa pada tahun 1600-1900an atau pada masa kolonial Hindia Belanda di Indonesia, Bojonegoro merupakan produsen kayu jati kelas dunia.
Mengutip laman prc-initiative.org, pohon jati merupakan saksi sejarah perjalanan dan dinamika daerah Bojonegoro. Seno Gumira Ajidarma dalam novelnya yang berjudul Naga Bumi mengisahkan petualangan pendekar tanpa nama yang menjelajahi Pulau Jawa, Kamboja, Myanmar, hingga Tiongkok. Dikisahkan, si pendekar tanpa nama ini melewati hutan jati dan sungai di Bojonegoro.
-
Dimana perusahaan kayu jati Belanda mengeksploitasi kayu jati? NV Vereenigde Javasche Houthandel Maatschappij mendapat izin dan hak untuk mengeksploitasi hutan jati di daerah Blora dan sekitarnya.
-
Apa komoditas utama Banten yang diburu bangsa Eropa? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati di Semarang? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
-
Kenapa Ngawi terkenal dengan kerajinan kayu jati? Kabupaten Ngawi dikenal sebagai sentra kerajinan kayu jati, terutama gembol kayu jati dan kerajinan dari limbah kayu jati.
-
Kapan tembakau pertama ditanam di Bojonegoro? Pada tahun 1920-an, tembakau sudah ditanam di Bojonegoro.
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
Jati Berkualitas
Pada masa kolonial Belanda, Bojonegoro merupakan daerah termiskin di Karesidenan Rembang. Meski demikian, pihak kolonial memberi perhatian khusus kepada Bojonegoro karena daerah ini memiliki sumber daya alam melimpah dan bernilai tinggi. Salah satunya hutan jati dengan kualitas terbaik di dunia.
Peneliti Poverty Resource Center Initiative, Aw Syaiful Huda menceritakan bahwa pada zaman dulu kayu jati dari Bojonegoro banyak dipakai sebagai bahan bangunan keraton, perumahan, benteng pertahanan, kapal niaga, kapal perang dan lainnya.
Kayu jati dari Bojonegoro diekspor ke Eropa dan memiliki nilai jual sangat mahal. Ekspor kayu jati ini menambah pundi-pundi keuangan negara pihak kolonial Belanda.
Saksi Sejarah
Saat ini, di kawasan hutan Padangan masih terdapat pohon jati yang ditanam pada tahun 1857. Saat ini usianya telah mencapai 167 tahun dengan diameter lebih dari 550 centiemeter.
Pada 1994 sebuah kayu balok ditemukan di Sungai Bengawan Kawasan Ledok Kulon. Kayu ini lalu diangkat warga secara gotong-royong menuju Tempat Penimbun Kayu (TPK) di Desa Sukorejo, Bojonegoro.
Mengutip Instagram @bojonegorohistory, kayu sepanjang 17 meter dengan diameter 45 centimeter ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010.
Pada 2015 silam, 80 warga bergotong-royong memindahkan kayu jati berbentuk balok ini dengan cara dipikul sekaligus menggunakan bantuan gerobak dari TPK Sukorejo menuju alun-alun Bojonegoro. Kayu ini kemudian dikenal dengan sebutan Monumen Mbah Balok.
Keberadaan Mbah Balok menjadi salah satu penanda bahwa daerah Bojonegoro pernah menjadi bagian dari penghasil kayu jati andalan dunia.
Kondisi Alam Bojonegoro
Pohon jati tumbuh bagus di Bojonegoro karena kondisi alamnya keras, tandus, bahkan berbatu. Pada musim kemarau, kekeringan terjadi di banyak wilayah Bojonegoro. Sementara pada musim penghujan, banjir melanda daerah ini.
Pohon jati seolah menjadi representasi kehidupan warga Bojonegoro yang keras dan penuh ujian, salah satunya menghadapi kondisi bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti dan rutin terjadi setiap tahun.
Dari Bojonegoro, kata aktivis sosial dan lingkungan Aw Syaiful Huda, lahirlah sosok-sosok pejuang yang hebat dengan idealisme kuat. Seperti Arya Penangsang, Aria Sosrodilaga, Raden Ayu Tirtonoto dan lain sebagainya.