Diekspor ke Malaysia hingga Arab Saudi, Penjualan Kain Tenun Desa Wedani di Gresik Tembus Rp450 Juta di 2023
Saat ini Desa Devisa Tenun Gresik memiliki kapasitas produksi mencapai 146.400 lembar sarung per bulan.
Saat ini Desa Devisa Tenun Gresik memiliki kapasitas produksi mencapai 146.400 lembar sarung per bulan.
Diekspor ke Malaysia hingga Arab Saudi, Penjualan Kain Tenun Desa Wedani di Gresik Tembus Rp450 Juta di 2023
Penjualan Kain Tenun Desa Wedani di Gresik Tembus Rp450 Juta di 2023
Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik Jawa Timur menjadi Desa Devisa Tenun Gresik yang berhasil mencapai penjualan Rp450 juta sepanjang tahun 2023.
"Penjualan tahun ini sudah mencapai Rp450 juta di desa devisa ini," kata Staf Fungsional Ahli Bidang Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Gerald Setiawan Grisanto dalam konferensi pers kunjungan Desa Devisa Tenun Gresik, Jatim, Rabu (13/9).
Gerald menjelaskan, hingga saat ini Desa Devisa Tenun Gresik memiliki kapasitas produksi mencapai 146.400 lembar sarung per bulan.
Selain itu, Desa Tenun ini telah melakukan ekspor tidak langsung ke beberapa negara seperti Arab Saudi, Malaysia dan Brunei.
"Ke depannya, kita juga sudah mengirimkan sample ke lima negara," imbuh dia.
Desa Wedani merupakan desa yang 95 persen penduduknya pengrajin dan penenun. Kemampuan bertenun didapatkan dari warisan secara turun menurun. Bahkan aktivitas tenun masih berlanjut hingga sekarang. Sehingga menjadikan desa wedani sebagai desa yang ikonik dengan tenun.
Dengan 60 pengrajin dan 1500 tenaga kerja, kapasitas produksi setiap pengrajin mampu menghasilkan 200 lembar kain tenun.
Dari kain tenun dibuat menjadi sarung tenun dan mulai berkembang varian produk berupa tas dan pakaian.
Dalam kesempatan yang sama Pembina Koperasi WGN Ariyatin mengatakan harga kain tenun yang dijual Desa Wedani sangat bervariatif mulai dari Rp200 ribu hingga Rp1,5 juta.
Perbedaan harga kain itu karena bahan baku dan motif yang beragam sehingga mempengaruhi harga setiap kainnya.
"Yang mempengaruhi harga itu bahan bakunya. Itu yang membuat harganya bervariasi. Misal motif songket nah itu lebih lama, kalau ikat lebih cepat, jadi terlihat dari perbedaanya," kata Ariyatin.
Sebagai informasi, LPEI dibentuk bertujuan untuk mendukung program ekspor nasional melalui pembiayaan ekspor nasional (PEN) dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi.
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI juga dapat menjalankan penugasan khusus eskpor (PKE) atau national interest account (NIA) yang diberikan pemerintah untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program eskpor nasional.
Pelatihan dan pendampingan yang diberikan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, kualitas produk atau komoditas sehingga mampu meningkatkan daya saing di pasar dunia.
Tak hanya itu, hal ini juga diharapkan dapat membantu para pelaku usaha untuk mengelola usaha dari aspek manajemen sehingga mampu menjaga keberlangsungan usahanya.
Manfaat yang diperoleh program Desa Devisa yakni adanya peningkatan kapasitas produksi sebanyak 14 persen, penjualan meningkat sebesar 29 persen serta bertambahnya pembeli baru yang berasal dari Yaman, Arab Saudi dan Somalia.