Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS sejukkan gejolak Rupiah
Meski gejolak sedikit meredam, Bambang tidak menampik masih ada ketidakpastian dari ekonomi AS.
Pernyataan Gubernur Bank Snetral AS, The Fed Janet Yellen menunda kenaikan suku bunga diakui sangat efektif meredam gejolak di pasar keuangan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan nilai tukar Rupiah mulai mengalami peningkatan terhadap Dolar Amerika Serikat.
Dari situs Bank Indonesia, Rupiah mengalami penguatan 160 poin menjadi Rp 13.008 per Dolar AS dari sebelumnya Rp 13.168 per Dolar AS.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
"Menurut kami pandangan itu cukup bisa menyejukkan pasar dan itu bisa terlihat pada pergerakan Rupiah pada hari ini. Tentunya kita akan jaga terus nilai Rupiah dengan juga mengantisipasi pertemuan FOMC berikutnya dan juga mencermati recovery ekonomi di Indonesia," ujar Bambang yang ditemui di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis (19/3).
Meski gejolak sedikit meredam, Bambang tidak menampik masih ada ketidakpastian dari ekonomi AS. Hal tersebut juga masih memungkinkan adanya gejolak pada mata uang Rupiah terhadap dolar AS.
"Tentunya ekonomi Amerika juga harus melihat kalau dolar menguat terlalu cepat akan merugikan ekonomi mereka. Mereka harus hitung bahwa penaikan tingkat bunga dolar harus memperhatikan kondisi dalam negeri," kata dia.
(mdk/noe)