Perokok Indonesia Kesulitan Cari Cara Efektif Berhenti Merokok
Dalam mengurangi efek buruk merokok dan secara efektif membantu para perokok aktif untuk berhenti, ada dua hal yang harus dipahami yaitu bahaya mengonsumsi rokok tembakau dan zat yang mendorong terjadinya ketergantungan terhadap rokok.
Pembina Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) Dimasz Jeremia menyebut bahwa sejumlah perokok Indonesia masih kesulitan dalam mencari cara efektif dalam berhenti merokok.
"Saya sudah merasakan sendiri betapa susahnya berhenti merokok. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa berhenti merokok bukan hanyalah soal tantangan psikologis, namun juga fisik. Ketika saya berhenti mengonsumsi rokok secara tiba-tiba, tubuh saya gemetar, mulut saya jadi pahit, dan saya terus-terusan merasa gelisah," ujar Dimasz dikutip dari Antara, Senin (18/3).
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Di mana lokasi home industry produksi ekstasi dan pil koplo yang dibongkar? Polisi membongkar home industry yang memproduksi ekstasi dan pil koplo di Jalan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 47, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
-
Dimana industri rotan di Cirebon berlokasi? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Bagaimana Djarum berhasil menjadi perusahaan raksasa di industri rokok? Tiga tahun berikutnya, Djarum berinovasi dengan meluncurkan Djarum Filter, merek rokok pertama yang diproduksi secara mekanis. Kesuksesan ini menjadi pijakan untuk diperkenalkannya Djarum Super pada tahun 1981. Saat ini, Djarum bukan hanya menjadi perusahaan raksasa, tetapi juga menjadi pilar industri rokok dengan lebih dari 75 ribu karyawan yang berdedikasi.
Dalam mengurangi efek buruk merokok dan secara efektif membantu para perokok aktif untuk berhenti, ada dua hal yang harus dipahami yaitu bahaya mengonsumsi rokok tembakau dan zat yang mendorong terjadinya ketergantungan terhadap rokok.
Dia menjelaskan bahaya yang dihasilkan oleh rokok datang dari tembakau yang dibakar, yang mana tembakau yang dibakar melepaskan ribuan zat kimia yang 80 persen di antaranya merupakan zat karsinogenik.
Sementara itu, nikotin yang terkandung dalam sebatang rokok bersifat adiktif dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia mengandung zat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Apabila dalam hal ini tembakau adalah zat yang paling berbahaya dan harus dihindari, maka tembakau perlu dipisahkan dari nikotin.
"Dari pemisahan kedua zat tersebut, kita dapat mencari cara alternatif yang dapat lebih efektif membantu perokok mengurangi risiko berbahaya merokok konvensional."
Cara alternatif tersebut harus mampu menyerupai pengalaman yang dirasakan oleh perokok ketika mereka mengonsumsi rokok konvensional agar cara tersebut bisa secara efektif menggantikan posisi rokok tembakau dengan produk alternatif yang lebih tidak berbahaya.
Sejumlah penelitian seperti Electronic Nicotine-Delivery System (ENDS) atau rokok elektrik dapat memberikan pengalaman alternatif yang serupa dengan merokok tembakau namun dengan risiko kesehatan yang jauh lebih rendah karena tidak melibatkan proses pembakaran.
Hal itu dipublikasikan oleh Public Health England (PHE) pada 2018, yang mana penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik 95 persen lebih rendah risiko dibandingkan rokok tembakau. Selain itu, juga pada tahun 2018, American Cancer Society (ACS) menyatakan bahwa ENDS seharusnya dipertimbangkan sebagai sebuah solusi untuk mengurangi risiko kanker yang disebabkan oleh rokok tembakau.
Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang telah mengeluarkan izin untuk pemanfaatan ENDS sebagai alat untuk mengurangi konsumsi tembakau, dan negara-negara ini telah mengalami penurunan angka prevalensi merokok di negaranya masing-masing.
Untuk mengurangi efek berbahaya merokok, pemerintah sebaiknya mempertimbangkan pendekatan yang lebih terbuka terhadap alternatif-alternatif dari rokok tembakau seperti ENDS yang telah banyak diterapkan di beberapa negara.
Sebelumnya, Indonesia masuk ke dalam jajaran negara dengan jumlah perokok aktif terbesar di dunia, setelah China dan India. Data kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi perokok di Indonesia memiliki tren yang cenderung meningkat dari 27 persen pada 1995 menjadi 36,3 persen pada 2013.
Tidak hanya itu, WHO Report on the Global Tobacco Epidemic 2017 menyebutkan prevalensi perokok di Indonesia pada pria sebesar 64,9 persen, sedangkan wanita sebesar 2,1 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami darurat rokok.
Baca juga:
Asosiasi Nilai Rencana Penggabungan SKM dan SPM Kurang Tepat
Perusahaan Rokok Kecil Dorong Penggabungan Produksi SPM dan SKM
Ekonom Soal Industri Rokok: Pemerintah Korbankan Kesehatan Rakyat Demi Penerimaan
Menkes era SBY Pertanyakan Komitmen Jokowi soal Pengendalian Tembakau
Kubu Jokowi Pastikan Cukai Rokok Akan Naik Tahun Depan, Target Capai 57 Persen
Penggabungan Volume SPM & SKM untuk Lindungi Pabrikan Kecil dari Gempuran Asing