Pertamina perkirakan konsumsi solar stagnan hingga tahun depan
PT Pertamina (persero) memperkirakan konsumsi solar bersubsidi tidak berubah sampai tahun depan. Sehingga kuota yang ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019 akan cukup, meski jumlah tersebut mengalami penurunan.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019, kuota solar subsidi dipatok 14,5 juta kl, jumlah tersebut mengalami penurunan dari penetapan APBN 2018 15,62 juta kl, meski begitu total konsumsi solar subsidi sampai akhir 2018 diperkirakan 14,5 juta kl.
PT Pertamina (persero) memperkirakan konsumsi solar bersubsidi tidak berubah sampai tahun depan. Sehingga kuota yang ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019 akan cukup, meski jumlah tersebut mengalami penurunan.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
Direktur Pemasaran Pertamina Retail Masu'd Khamid mengatakan, realisasi konsumsi solar subsidi tahun lalu sebanyak14,5 juta kilo liter (kl). Sedangkan tahun ini dan tahun depan diperkirakan sama.
"Solar 14,5 juta kl. Tahun lalu 14,5 juta tahun lalu tahun ini dan tahun depan," kata Mas'ud, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Selasa (18/9).
Mas'ud mengungkapkan, meski konsumsi solar subsidi akan tetap selama tiga tahun, tetapi pertumbuhan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun mengalami peningkatan dari 4 sampai 5 persen dibanding tahun lalu.
"Kita untuk minyak ada pertumbuhan sekitar 4-5 persen dibanding tahun lalu," tuturnya.
Mas'ud menjelaskan, solar subsidi tidak mengalami kenaikan konsumsi saat BBM mengalami pertumbuhan, karena masyarakat lebih memilih mengkonsumsi solar non subsidi ketimbang solar bersubsidi.
"Pertumbuhan konsumsi naik kelas ke dexlite dan Pertamina dex," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
KPK telisik proses perencanaan proyek PLTU Riau-1 ke Dirut Pertamina
Kasus PLTU Riau-1, KPK periksa Dirut Pertamina Nicke Widyawati
Diambil alih Pertamina, produksi Blok Mahakam turun hingga 30.000 barel/hari
Sempat mangkir, Dirut Pertamina memenuhi panggilan KPK terkait kasus suap PLTU Riau
Penetapan harga & mata uang pembelian minyak bagian kontraktor ditentukan Pertamina