Pertamina: Posisi presiden direktur Pertagas masih kosong
Posisi presiden direktur sebelumnya telah berakhir pada 31 Agustus 2016 dan tidak diperpanjang.
Presiden Direktur PT Pertamina Gas (Pertagas) yang sebelumnya diisi oleh Hendrajaya, saat ini tengah lowong. Sebab, per 31 Agustus 2016 kemarin masa bakti Hendrajaya telah berakhir.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro kepada wartawan.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
"Sudah enggak. Dia sejak 31 Agustus sudah berakhir masa kontraknya. Kalau setahu saya memang kontraknya sampai 31 Agustus dan enggak diperpanjang," ujarnya di Jakarta, Senin (5/9).
Wianda mengakui memang belum mengonfirmasi perihal berakhirnya masa bakti Hendrajaya di Pertagas kepada Dewan Komisaris. Meski demikian, dia memastikan Hendrajaya tidak diperpanjang.
"Saya belum tanya sama Dewan Komisaris-nya. Tapi memang kontrak beliau sebagai Dirut yang berakhir pada 31 Agustus enggak diperpanjang," tambahnya.
Tidak diperpanjangnya kontrak Hendrajaya tidak ada kaitannya dengan rencana holding PT PGN dengan Pertagas.
"Yang pasti hubungannya enggak ada. Karena prosesnya berjalan berbeda. Entitas perusahaan enggak ada yang berubah. Ini pun PP nya belum keluar. Jadi sekarang kita masih dalam tahap persiapan," ucapnya.
Sampai saat ini, kata Wianda, pihaknya belum bisa memastikan siapa yang akan menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Hendrajaya. Kendati demikian, dia menyebut ada 4 calon yang telah disiapkan dan segera di seleksi.
"Saya belum cek. Mustinya ada. Kan biasanya seorang Dirut kalau sudah selesai maka langsung disiapkan. Bisa 3 sampai 4 calon biasanya. Dan itu mungkin lagi proses kali ya," pungkasnya.
Baca juga:
Laba melonjak, Pertamina diminta lakukan ekspansi bisnis
Menteri Rini masih kaji penambahan 2 direksi Pertamina
Tongkang dipenuhi gas beracun, polisi sulit ungkap penyebab ledakan
Dikabarkan bakal gantikan Rini Soemarno, ini tanggapan Dwi Soetjipto
Beda lini bisnis, akuisisi PGE oleh PLN sangat beresiko
Rini bantah temui Jokowi bahas pengangkatan kembali Arcandra Tahar