Pertengahan Maret, nilai tukar Rupiah diprediksi sentuh angka Rp 13.810 per USD
Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memprediksi Rupiah dalam sesi perdagangan minggu kedua Maret 2018 masih terus melemah. Nilai tukar Rupiah terhadap USD akan berada pada Rp 13.790 sampai 13.810 per USD.
Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memprediksi Rupiah dalam sesi perdagangan minggu kedua Maret 2018 masih terus melemah. Nilai tukar Rupiah terhadap USD akan berada pada Rp 13.790 sampai 13.810 per USD.
"Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga akhir Maret. Titik terendah pelemahan rupiah bisa mencapai 14.000 per dolar tahun ini," ujar Bhima ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (3/3).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Pelemahan rupiah salah satunya disebabkan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengisyaratkan suku bunga akan naik dalam waktu dekat. Kebijakan The Fed tersebut juga memicu bank sentral negara maju seperti ECB dan BOJ melakukan pengetatan moneter.
"Bahkan bisa sampai 3 kali kenaikannya tahun ini. Powell mengonfirmasi bahwa The Fed solid lakukan pengetatan moneter dan normalisasi balance sheetnya tahun ini. Kebijakan Fed ini juga memicu bank sentral negara maju seperti ECB dan BOJ melakukan pengetatan moneter. Efek snowball yang dikhawatirkan pelaku pasar," jelas Bhima.
Efek berikutnya yield Treasury atau surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun meloncat ke 2,9 persen, tertinggi dalam 4 tahun terakhir. "Otomatis yield spread dengan SBN Indonesia makin sempit. Investor akhirnya mencatat penjualan bersih dan memburu surat utang AS," jelasnya.
Bhima menambahkan, faktor internal seperti inflasi Februari yang rendah di level 0,17 persen dan laporan keuangan beberapa emiten yang positif tidak bisa menahan penjualan bersih investor asing. Aliran modal asing keluar dari pasar modal Indonesia saat ini mencapai Rp 8,6 triliun (ytd) sejak awal 2018.
Baca juga:
Nilai tukar Rupiah terperosok nyaris sentuh level Rp 13.800 per USD
Nilai tukar Rupiah melemah dan nyaris sentuh level Rp 13.700 per USD
Rupiah bergerak stagnan di level Rp 13.561 per USD
Rupiah dibuka melemah tipis di level Rp 13.555 per USD
Nilai tukar Rupiah sempat melemah ke level Rp 13.662 per USD
Rupiah bergerak melemah ke level Rp 13.626 per USD
Rupiah masih bertahan di level Rp 13.600 per USD