Pertumbuhan ekonomi masih didorong Pulau Jawa, ini kata Menko Darmin
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa memang memiliki segmen yang berbeda. Jawa sendiri lebih berorientasi terhadap industri dan pertanian.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia secara spasial pada pada kuartal III-2018 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa. Wilayah ini memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,57 persen.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa memang memiliki segmen yang berbeda. Jawa sendiri lebih berorientasi terhadap industri dan pertanian.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
"Jangan bilang terpusat di Jawa dong. Pertumbuhan kita itu memang gini, pertumbuhan antara luar Jawa dan Jawa itu memang tergantung situasi. Jadi ekonomi kita itu di Jawa pertanian dan industri," ujar Menko Darmin di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11).
Berbeda dengan Jawa, daerah lain lebih berorientasi terhadap pertanian dan Sumber Daya Alam (SDA). Sehingga, begitu terjadi goncangan harga komoditas akan langsung berdampak terhadap ekonomi luar Jawa.
"Luar Jawa itu pertanian dan SDA. Jadi kalau harga komoditi perkebunan misalnya belum membaik memang, luar Jawa itu sedikit akan tertinggal, sedikit. Tapi ya tidak banyak," jelasnya.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, saat ini harga SDA memang sudah mulai mengalami perbaikan. Namun untuk perkebunan masih stagnan atau belum ada kenaikan yang cukup positif.
"SDA itu pertambangan sebenarnya mulai membaik, tapi perkebunan belum. Jadi sudah lah enggak usah selalu dilihat perbedaannya ya ini berganti-ganti," tandasnya.
Baca juga:
Pertemuan Trump dan Xi Jinping bikin dolar melemah
Menko Darmin: Ekonomi kita cukup resisten terhadap gejolak global
BPS: Penurunan peringkat kemudahan berusaha RI tak pengaruhi pertumbuhan ekonomi
BPS: Pelaku bisnis sedikit pesimis di kuartal III-2018
Kuartal III-2018, pertumbuhan ekonomi NTB masih lesu