Pertumbuhan Ekonomi Meleset dari Target, BI Sebut Dampak Perang Dagang
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen. Angka tersebut jauh di bawah prediksi banyak pihak, termasuk Bank Indonesia (BI). Ketegangan perang dagang membuat asumsi pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia menjadi terkoreksi termasuk Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen. Angka tersebut jauh di bawah prediksi banyak pihak, termasuk Bank Indonesia (BI).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, menyebutkan tidak terealisasinya prediksi angka pertumbuhan ekonomi di triwulan pertama tahun ini adalah karena kembali mencuatnya perang dagang atau trade war antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
"Kita melihat angka pertumbuhan ekonomi kita yang bisa dikatakan di bawah perkiraan hampir semua pihak termasuk Bank Indonesia dan itu semua berawal dari bagaimana dampak dari trade tantion (ketegangan perang dagang)," kata dia, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (17/5).
Ketegangan perang dagang, lanjutnya, membuat asumsi pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia menjadi terkoreksi termasuk Indonesia.
"Trade dunia yang melambat (dampaknya) ke ekspor kita dan langsung mengena kepada kegiatan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Selain itu, investasi juga dinilai masih rendah. Namun secara keseluruhan ekonomi tetap ditopang oleh konsumsi yang masih bertahan.
Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh meski di bawah harapan, naik tipis apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 5,06 persen. "Satu hal yang bisa dikatakan, ekonomi bisnis harus tetap lanjut dan itu membutuhkan financing perekonomian," tutupnya.
Baca juga:
Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan April Terbesar Dalam Sejarah:Tak Perlu Pesimis
BI Sebut Pemilu Tak Beri Dampak Signifikan Pada Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Luncurkan Masterplan Ekonomi Syariah 2019-2024
Perang Dagang Berlanjut, Bagaimana Ekonomi Global dan Indonesia?
Bos Bappenas: Ibu Kota Pindah, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tak Terganggu
Strategi Pemerintah Jokowi Dorong Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi di 2020
Jokowi Beberkan 3 Kunci Indonesia Jadi Negara Ekonomi Terbesar ke-4 Dunia