Pertumbuhan ekonomi tinggi belum tentu baik untuk Indonesia, ini sebabnya
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu bagus bagi Indonesia. Ketika ekonomi tumbuh tinggi akan ada beberapa masalah yang turut serta, semisal naiknya angka inflasi.
Head of Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia, Teddy Oetomo mengaku memiliki pandangan yang sedikit berbeda soal pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika masyarakat menghendaki ekonomi Indonesia tumbuh tinggi dan cepat, maka dia lebih berkonsentrasi pada kualitas pertumbuhan ekonomi dibandingkan besaran pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu bagus bagi Indonesia. Ketika ekonomi tumbuh tinggi akan ada beberapa masalah yang turut serta, semisal naiknya angka inflasi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
"Sekarang heboh kenapa pertumbuhan nggak bisa tinggi. Tapi kalau pertumbuhan naik pada ribut masalah inflasi. Karena rumusan alam nggak bisa hilang. Kalau inflasi rendah pertumbuhan juga rendah. Pertumbuhan melonjak tinggi, inflasi naik. Inflasi naik, impor naik. Impor naik defisit perdagangan. Defisit perdagangan, Rupiah dipertanyakan. Jadi ini udah hukum alam," ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/1).
"Publik ingin pertumbuhan tinggi. Tapi lupa kalau itu terjadi, lihat tahun 2012, tahun 2008, saat pertumbuhan kita tinggi apa yang kita hadapi? Defisit perdagangan lah, inflasi lah, dan sebagainya," tambahnya.
Karena itu, menurutnya yang harus diperhatikan adalah kualitas pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan diiringi pemerataan dan berkurangnya kesenjangan sosial.
"Sekarang bagaimana secara berkelanjutan, kita bisa tumbuh. Nggak perlu sampai 7 persen. Tumbuh 7 persen tapi biayanya inflasi saya nggak mau. Mendingan kita (tumbuh) pelan-pelan asal stabil. Jadi percuma pertumbuhan 10 persen tapi tidak merata dan terjadi kesenjangan sosial," tegasnya.
"Jangan juga kita ingin semua faktornya itu bagus semua. Nggak mungkin. Teori ekonominya nggak mungkin," kata dia.
Karena itu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikatakan tidak secepat negara lain, dia mengatakan bahwasanya saat ini ekonomi Indonesia sedang pulih dan proses pemulihan tersebut tidak bisa terjadi dalam tempo cepat.
"Ekonomi itu seperti kereta kalau dia slow down untuk naikan lagi pelan-pelan. Tahun ini (pertumbuhan ekonomi) langsung 6 persen itu susah. Sama kaya tahun 2012, dia cepat mau di-slow down juga susah," katanya.
"Jangan juga bandingkan kita dengan China, karena secara struktural kita berbeda. China itu bersaing antar daerah. Siapa yang berhasil dia naik pangkat kita kan nggak seperti itu," jelas Teddy.
Dia yakin berbagai proyek infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah secara jangka panjang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. "Infrastruktur tidak jadi dalam 2 atau 3 tahun. Bangun 1 jalan tol bisa 3 tahun, tapi mengkoneksi satu Indonesia nggak bisa dalam waktu 5 tahun sekali pun. Lebih dari itu. Prosesnya panjang," ujarnya.
Selain itu, untuk lebih mendorong investasi, dia mengharapkan pemerintah lebih aktif berkomunikasi dengan investor terutama terkait kebijakan yang dikeluarkan sehingga investor dapat lebih nyaman dalam berinvestasi di Indonesia.
"Perlu adanya komunikasi dengan pihak swasta oleh pemerintah. Kalau ada komunikasi, investor akan merasa nyaman, karena kita terbuka," tandasnya.
Baca juga:
Bank Dunia prediksi pertumbuhan ekonomi global capai 3,1 persen di 2018
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,4 persen di 2018 bisa tercapai, ini syaratnya
Menteri Enggar sebut tahun politik 2018 berdampak positif bagi perdagangan RI
Pengamat sebut pertumbuhan ekonomi RI stabil, bahkan terbaik ke 4 di Asia
Jokowi: Diibaratkan orang sakit kita baik semua, tapi kok tidak bisa lari cepat