Perusahaan Hary Tanoe terbitkan obligasi & sukuk Rp 1,5 triliun
Masa penawaran awal obligasi dijadwalkan pada 5-15 Juni, tanggal efektif pada 23 Juni, masa penawaran 4-5 Juli, penjatahan 6 Juli, pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2017.
Induk perusahaan MNC Media milik Hary Tanoesoedibjo, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total mencapai Rp 1,5 triliun. Dana akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
Perusahaan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) I Global Mediacom dengan target dana yang dihimpun senilai Rp 1,1 triliun. Emisi obligasi tahap I yang dirilis mencapai Rp 850 miliar.
-
Di mana Pak Haryono tinggal? Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
-
Siapa yang memimpin upaya pengembangan bisnis dan kemitraan strategis PT Tera Data Indonusa Tbk? “Axioo dan Pongo kedepannya akan terus mengeluarkan jajaran produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar. Kami optimis dengan beberapa seri Axioo dan Pongo yang diluncurkan akan dapat menggarap pasar yang lebih luas lagi karena didukung oleh inovasi terbaru, harga terjangkau dan layanan purna jual yang optimal," ucap Timmy Theopelus, Vice President Business Development & Strategic Partnerships PT Tera Data Indonusa, Tbk.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendirian PT Metrocom Global Solusi? Untuk menjawab kekhawatirannya, Bobby Sangka lantas mengajak dua rekannya yang memiliki pengalaman serupa untuk diskusi bersama. Dari pertemuan tersebut, mereka memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri yang bergerak di bidang teknologi informasi.
-
Kapan Harvey Moeis menghubungi Direktur Utama PT Timah Tbk? Adapun posisi kasus secara ringkas yakni sekitar tahun 2018-2019, Harvey Moeis diketahui menghubungi Direktur Utama PT Timah Tbk yakni tersangka MRPP atau tersangka RS dalam rangka untuk mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah.
-
Bagaimana Hasjim Ning mendapatkan posisi Presiden Direktur NV Indonesia Service Company? Presiden Soekarno memilih Hasjim karena sudah terkenal sebagai pengusaha mobil. Sejak 1930-an, pria berpangkat letnan kolonel di masa revolusi kemerdekaan RI punya keagenan mobil Chryler dan bengkel mobil bernama Jakarta Motors Company.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Obligasi ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Kupon obligasi berada pada rentang 10,75 persen-11,50 persen untuk tenor 5 tahun, kisaran 11,00 persen-11,75 persen untuk 6 tahun, dan 11,25 persen-12,00 persen untuk 7 tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Saat bersamaan, Global Mediacom juga merilis Sukuk Ijarah berkelanjutan dengan target penghimpunan dana Rp 400 miliar. Sukuk Ijarah tahap I akan dirilis senilai maksimum Rp 250 miliar.
Sukuk Ijarah ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Cicilan imbalan Sukuk ijarah masing-masing pada rentang 10,75 persen-11,50 persen untuk tenor 5 tahun, kisaran 11,00 persen-11,75 persen untuk 6 tahun, dan 11,25 persen-12,00 persen untuk 7 tahun. Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah.
Dalam rangka penerbitan obligasi dan Sukuk ijarah ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA+ dan idA+ syariah.
Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi adalah PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT MNC Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat.
Masa penawaran awal obligasi dijadwalkan pada 5-15 Juni, tanggal efektif pada 23 Juni, masa penawaran 4-5 Juli, penjatahan 6 Juli, pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2017.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUB ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi Obligasi, akan dipergunakan seluruhnya untuk pelunasan sebagian (refinancing) pinjaman rupiah yang dimiliki oleh perseroan.
BMTR akan melunasi pinjaman obligasi perseroan Seri B tahun 2012 dengan nilai fasilitas pinjaman yang akan jatuh tempo pada 12 Juli 2017 sebesar Rp 1 triliun, dan akan dilunasi menggunakan perolehan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 850 miliar, tidak ada pelunasan lebih awal.
Sisa outstanding obligasi Perseroan saat ini adalah Seri B sebesar Rp 1 triliun, sedangkan Seri A yang jatuh tempo sudah dilunasi. Sementara, seluruh dana yang diperoleh dari emisi Sukuk ijarah, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk refinancing dan modal kerja.
Sekitar 60 persen dari hasil emisi Sukuk ijarah akan digunakan untuk refinancing sebagian pinjaman rupiah yang dimiliki oleh perseroan. Yakni, pinjaman obligasi perseroan Seri B tahun 2012 dengan nilai fasilitas pinjaman yang akan jatuh tempo pada 12 Juli 2017 sebesar Rp 1 triliun dan akan dilunasi menggunakan perolehan dana hasil emisi Sukuk ijarah ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 150 miliar, tidak ada pelunasan lebih awal.
Sisa outstanding obligasi perseroan saat ini adalah Seri B sebesar Rp 1 triliun, sedangkan Seri A yang jatuh tempo sudah dilunasi. Adapun, sisa dana sebesar 40 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca juga:
Dua perusahaan sektor keuangan MNC Group tambah modal Rp 1,1 triliun
Incar pasar anak muda, MNC Bank tawarkan cicilan KPR 30 tahun
Resmi, Hary Tanoe integrasikan 7 perusahaan sektor jasa keuangan
Incar generasi muda, Hary Tanoe rambah bisnis digital
Gandeng Park Hyatt, Hary Tanoe bangun hotel bintang enam di Jakarta