Perusahaan Tambang Wajib Jaga Lingkungan Pertambangan, Ini Tujuan Sebenarnya
Perusahaan pertambangan juga perlu memprioritaskan praktik yang bertanggung jawab dengan menggunakan teknologi yang lebih bersih.
Masih ada penambang besar yang masih acuh untuk menjaga keanekaragaman flora dan fauna di wilayah operasinya
Perusahaan Tambang Wajib Jaga Lingkungan Pertambangan, Ini Tujuan Sebenarnya
Perusahaan Tambang Wajib Jaga Lingkungan Pertambangan, Ini Tujuan Sebanarnya
Ekonom Senior Indef dan Dosen IPB University, Bustanul Arifin menyebut kepedulian perusahaan swasta dalam pelestarian keanekaragaman hayati di daerah sekitar wilayah operasinya tidak hanya dimaksudkan sekadar berpartisipasi pada program Pemerintah. Namun, ini juga untuk perbaikan tingkat kebersaingan (competitiveness) dan keberlanjutan (sustainability) atau kepedulian bagi masa depan generasi mendatang.
Sejalan dengan tuntutan itu, perusahaan pertambangan juga perlu memprioritaskan praktik yang bertanggung jawab dengan menggunakan teknologi yang lebih bersih. Bahkan, terlibat aktif dalam usaha menjaga kestabilan ekologis lingkungan pertambangan.
Kebijakan pelestarian alam yang banyak dilakukan dan membutuhkan investasi yang tidak sedikit adalah dengan mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam semua kegiatan operasi pertambangan.
Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara ekstraksi sumber daya dan pelestarian lingkungan, memastikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Taman Kehati Sawerigading Wallacea menghadirkan pertambangan hijau yang terintegrasi.
“Terlepas kegiatan pertambangan telah menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan, masih ada penambang besar yang masih acuh untuk menjaga keanekaragaman flora dan fauna di wilayah operasinya," beber Bustanul.
Salah satu perusahaan tambang beroperasi di Indonesia telah mendirikan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea. Taman ini dibangun PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai usaha untuk memastikan ekosistem asli tetap terjaga dan menjaga biodiversitas di daerah tambang.
Taman Kehati menjadi sarana konservasi flora dan fauna, sarana edukasi keanekaragaman hayati, tempat rekreasi, dan telah dibuka untuk umum. "Taman Kehati memiliki area terkelola 15 hektare dan area pengembangan 60 hektare. Taman ini terintegrasi dengan fasilitas Pusat Persemaian (nursery) berkapasitas 700 ribu bibit per tahun di atas lahan seluas 2,5 hektare," kata CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara soal proses divestasi saham Vale Indonesia oleh Holding BUMN Industri Pertambangan Mind ID. Rupanya, hingga saat ini divestasi saham tersebut masih belum rampung. "Posisi saya jelas bahwa Vale kita ingin terbuka untuk tadi kepemilikan, saya tidak mendorong langsung 50, mungkin 30 berapa persen. Tetapi yang saya ingin dorong pertanggungjawaban relinquish (melepas porsi saham)," kata Erick saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (1/8).
Dengan demikian, Vale Indonesia tetap harus melepas saham kepemilikannya kepada MIND ID. Sebab, Freeport maupun pengusaha lainnya pun melakukan hal serupa.
"Bahwa pertanggungjawaban dengan Vale tentu punya bagian dari artinya wilayah yang memang selama ini sudah menjadi haknya, tapi hak negara Indonesia ketika kontraknya habis, sebagian dikembalikan kepada negara. Freeport melakukan, pengusaha nasional melakukan, kenapa Vale tidak? tidak boleh ada eksklusivitas. Jadi saya bertahan di situ," kata Erick Thohir.Erick mencermati Vale Indonesia baru terjun ke hilirisasi dalam beberapa waktu belakangan ini. Itupun baru dilakukan saat nikel memiliki prospek yang positif.
"Proses relinquish vale harus terjadi. Kenapa? freeport melakukan, pengusaha nasional melakukan. Jangan juga ketika memberikan investor, aset ini didiamkan saja sampai puluhan tahun. Ketika nikel bagus, berbondong bondong diinvestasi, diproses. Investasi baru kita kasih, 3-4 tahun, bener nggak diinvest? kalau cuma didudukin ya buat apa apa? baru sekarang ketika nikel bagus, berbondong-bondong investasi? sabar, selama puluhan tahun ke mana? saya jadi ambil posisi relinquish," ujar Erick Thohir.